Laba Summarecon flat di akhir September



JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memperkirakan, pertumbuhan kinerja tahun ini tak agresif. Ini terlihat dari hasil kinerja kuartal III.

Di akhir September 2014, pendapatan Summarecon tumbuh 19,34% menjadi Rp 3,64 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,05 triliun. 

Sementara laba bersihnya hanya tumbuh tipis 0,4% menjadi Rp 883,62 miliar dari peiode sama tahun lalu Rp 879,8 miliar.


Penyebabnya, beban pokok penjualan SMRA naik lebih tinggi, yaitu 25,5% year on year (yoy) menjadi Rp 1,8 triliun. Hal ini membuat laba kotor perseroan hanya tumbuh 13,75% menjadi Rp 1,82 triliun.

Di sisi lain beban penjualan SMRA turun 6,8% menjadi Rp 139,4 miliar. Beban umum dan administrasi Rp 508,9 miliar naik 20,7% yoy dan beban operasi lain Rp 6,3 miliar naik 85,29% yoy. 

Menurut Johannes, penurunan laba bersih SMRA lantaran margin penjualan rumah cenderung lebih kecil dibanding kawasan komersial. "Hampir setengah dari penjualan tahun ini berasal dari rumah sehingga marginnya kecil," katanya. 

Oleh karena itu, Johannes menargetkan laba bersih tahun ini akan cenderung flat. Sedangkan dari sisi pendapatan bisa tumbuh 10%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia