KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sepeda, e-moped, dan sepeda motor listrik merek United, PT Terang Dunia Internusa Tbk (
UNTD) mencatatkan kinerja negatif baik dari segi laba maupun penjualan hingga kuartal III-2024. Melansir laporan keuangannya di keterbukaan informasi BEI Rabu (27/11), UNTD mencatatkan laba periode berjalan mencapai Rp 18,67 miliar hingga kuartal III 2024, turun 62,52%
year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 49,82 miliar. Penjualan UNTD mencapai Rp 436,59 miliar per kuartal III 2024, tergerus 21,68% dari periode yang sama tahun lalu Rp 557,51 miliar. Beban pokok penjualan juga turun dari Rp 419,76 miliar menjadi Rp 334,71 miliar.
Baca Juga: Terang Dunia Internusa (UNTD) Terus Ekspansi di Tengah Tantangan Pasar Motor Listrik Alhasil, laba bruto perusahaan mencapai Rp 101,87 miliar, turun dari episode yang sama tahun lalu mencapai Rp 137,75 miliar. Beban penjualan dan pemasaran mencapai Rp 23 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 26 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 25,5 miliar, dari posisi tahun lalu Rp 20,63 miliar. Pendapatan operasi lain tercatat naik dari Rp 847 juta menjadi Rp 2,07 miliar. Dengan begitu, laba usaha UNTD mencapai Rp 55 miliar, turun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 91 miliar.
Dalam rinciannya, penjualan yang berasal dari segmen pihak berelasi mencapai Rp 282,37 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 473,32 miliar.
Baca Juga: Penjualan United Bike (UNTD) Turun 21,69% pada Kuartal III 2024 Sementara itu, penjualan dari segmen pihak ketiga mencatatkan kenaikan menjadi Rp 154,21 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,19 miliar. UNTD memiliki total aset per 30 September 2024 mencapai Rp 1,27 triliun, naik dari posisi 31 Desember 2023 yang mencapai Rp 925,06 miliar. Sementara, ekuitas perusahaan naik menjadi Rp 625 miliar per September 2024, dari posisi Rp 221 miliar per akhir Desember 2023.
Perusahaan mencatatkan kas dan bank akhir periode sebesar Rp 180 miliar hingga September 2024, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 829 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli