Laba terlihat jelas dari bisnis kotak sepatu transparan



Banyak orang memilih menyimpan sepatunya di kotak sepatu transparan agar memudahkan mencari sepatu yang diinginkannya. Kebutuhan ini membuat bisnis kotak sepatu transparan menjanjikan. Sebab, pasarnya masih terbuka lebar karena produsennya di Indonesia belum banyak. Sudah begitu, pesanan juga datang dari mancanegara.Berfungsi sebagai tempat penyimpanan, kotak sepatu transparan kini menggeser dominasi kotak sepatu dari kardus yang sudah bertahun-tahun menjadi pilihan masyarakat. Paling tidak begitu penilaian Tia Adisuwono, pemilik Tiara Box Indonesia, produsen kotak sepatu transparan yang berlokasi di Jakarta. Tia sudah memulai bisnisnya sejak pertengahan 2006. Ketertarikannya menggarap bisnis ini karena melihat prospek yang cukup cerah. Sepatu yang dikemas dalam wadah plastik transparan dapat menambah nilai produk tersebut. "Tak hanya menarik, tapi juga dapat mendongkrak harga jual produk," katanya. Jujur saja, Tia sangat terinspirasi untuk terjun ke dalam bisnis kotak sepatu transparan lantaran melihat para wanita penganut fesyen yang umumnya memiliki koleksi sepatu cukup banyak. Nah, "Kotak sepatu transparan diciptakan sebagai shoe storage solution untuk para pecinta sepatu," ungkap dia.Tak hanya itu, dengan tampilannya yang tembus pandang, kotak sepatu ini memudahkan pemiliknya untuk menemukan cepat sepatu yang akan mereka pakai. Selain memberikan kemudahan, keunggulan lain dari kotak sepatu transparan adalah memiliki ventilasi di beberapa sisi kotak yang berfungsi mengalirkan udara ke luar. Pembuatan ventilasi ini bertujuan menghindari timbulnya aroma tak sedap yang menghinggapi kotak tersebut. Produk ini pun didesain antijamur dan terbuat dari plastik yang ramah lingkungan.Upaya Tia tak sia-sia. Produk hasil jerih payahnya cukup diminati para kolektor sepatu, yang rata-rata dari kalangan artis maupun istri pejabat. Dalam sebulan, ibu tiga orang anak ini mampu menjual 10.000 sampai 30.000 kotak. Ia pun mengantongi omzet Rp 100 juta hingga Rp 250 juta. "Bahkan tak jarang kami menerima permintaan ekspor ke Malaysia dan Singapura," lanjut Tia. Meski begitu, Tia belum terlalu getol memasarkan produknya sampai ke luar negeri. Alasannya, ia ingin lebih fokus membesarkan bisnisnya di ranah lokal dulu. Toh, dia tetap siap jika sewaktu-waktu permintaan dari negeri seberang datang. Kapasitas produksi bengkel Tia yang mencapai 50.000-100.0000 kotak per bulan siap melayani pesanan ekspor itu.Soal harga, masih ramah dengan dompet Anda. Kotak sepatu transparan buatan Tia hanya dibanderol dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per kotak, tergantung model, bentuk, ukuran, serta jumlah pembelian. Jadi, makin banyak pesan, harga makin murah. Ada korting.Persaingan dengan pemain lokal? Tia tidak risau sama sekali. Sebab, ia mengklaim Tiara Box adalah satu-satunya produsen kota sepatu transparan dan yang pertama di Indonesia. Nah, yang Tia khawatirkan adalah produk asal China dan Taiwan yang banyak beredar di pasar.Kekhawatiran itu cukup beralasan mengingat barang impor tersebut sangat mirip dengan produknya dan dijual dengan harga yang lebih miring. Meski demikian, ia optimistis, dengan memberikan pelayanan yang baik serta senantiasa menjaga kualitas, produk akan terus diterima pasar bahkan usahanya kian berkembang ke depan.Seiring berjalannya waktu, Tiara Box juga bermetamorfosa dengan memproduksi kotak transparan untuk kebaya, tas, gaun, suvenir, dan alat tulis. "Semuanya produk tersebut berbahan plastik transparan," ungkap Tia. Inovasi itu dilakukan sebagai upaya mengembangkan bisnisnya lebih luas. Tia menilai, bahwa wanita yang sadar fesyen tak hanya mengoleksi sepatu, melainkan juga pakaian, tas, dan lainnya. Alhasil, 12 jenis pilihan produk kotak telah dia produksi. Bahkan, dia membuat kotak sepatu transparan untuk beragam ukuran, yakni S, M, dan L.Kendati merambah ke pembuatan kotak-kotak lainnya, Tia menyatakan, fokus usahanya tetap pada kotak sepatu transparan. Jalur pemasaran yang diambil sebagai andalan adalah online via internet.

Dia masih enggan membuka toko ritel untuk produknya ini. "Karena semangat awalnya adalah berbisnis online," jelas wanita yang hanya menjual produknya ini secara grosiran.Meski pemain tunggal, ternyata tak membuat Tia jumawa. Terbukti, ia terus melakukan inovasi dan modifikasi terhadap produk-produknya. Beberapa jurus untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan terus menganalisa pasar dan tren fesyen di Indonesia. Tak sebatas itu, dia selalu mau menerima masukan dari para pelanggannya, terutama untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, baik dari segi model atau warna. Merujuk dari hal itu, ia berharap ke depannya dapat menciptakan produk yang lebih inovatif, original, dan dapat diterima pasar.Tapi, Tia bukan satu-satunya yang menikmati keuntungan dari dagang kotak sepatu transparan. Penjual produk ini pun turut kecipratan untung. Hendra, pemilik Boutique 88 di Medan, Sumatera Utara, contohnya.Hendra sudah sejak dua bulan terakhir menjual kotak sepatu transparan. Dengan harga jual sebesar Rp 23.000 per kotaknya, lelaki berumur 27 tahun ini rata-rata mampu menjual hingga 500 kotak dalam tempo sebulan. Meski omzetnya baru mencapai Rp 10 juta per bulan, tapi Hendra sangat yakin, angka penjualannya akan terus meningkat dari bulan ke bulan. Soalnya, komoditas ini baru digarapnya selama dua bulan dan potensi pasarnya yang masih besar. Selain itu, untuk wilayah Medan dan sekitarnya, Hendra bilang, pesaingnya masih minim atau bahkan belum ada. Selain menjual kotak sepatu transparan ini, terhitung sejak setahun lalu, ia juga menjalankan bisnis butik yang berisi beragam pakaian untuk remaja dan dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi