Laba Total Bangun Persada tumbuh 9,1% di H1



JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) masih berhasil mencetak kinerja positif sepanjang paruh pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan konstruksi ini tercatat tumbuh 9,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan TOTL, Kamis (3/8), perusahaan ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 127,4 miliar selama semester I 2017. Sedangkan periode yang sama tahun 2016 laba bersih hanya tercatat sebesar Rp 116,7 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh adanya penurunan beban lain-lain yang cukup besar.

Sebetulnya, laba kotor TOTL mengalami penurunan 3,3% menjadi Rp 235, miliar meskipun pendapatan usaha TOTL naik 12% dari Rp1,25 triliun semester I tahun lalu menjadi Rp 1,4 triliun. Ini lantaran beban pokok pendapatan naik lebih tinggi yakni 15,8% dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,17 triliun.


Kemudian bagian laba TOTL dari ventura bersama juga mengalami penurunan dari Rp 16,9 miliar menjadi Rp 7,4 miliar. Namun, peningkatan beban pokok pendapatan dan menurunnya bagian laba dari ventura bersama masih dapat ditutupi dari penurunan beban lain-lain dari Rp 35,8 miliar menjadi Rp 7,6 miliar. Sehingga ini berhasil mengerek laba bersih perusahaan.

Beban lain-lain ini didapat dari penurunan rugi selisih kurs dari Rp13,5 miliar menjadi Rp 7,2 miliar, bagian rugi bersih dari entitas asosiasi turun dari Rp 1,0 miliar menjadi Rp 360 juta. Kemudian beban denda pajak turun dari Rp 32,4 juta menjadi Rp 12,8 juta. 

"Adapun beban penyisihan piutang ragu-ragu nihil semester I tahun ini.  Padahal periode yang sama tahun lalu TOTL masih menanggung beban Rp 21 miliar di pos tersebut," ujar manajemen TOTL dalam laporan keuangan. 

Pos pendapatan TOTL berasal dari jasa konstruksi yang mengalami peningkatan dari Rp 1,2 triliun di semester I 2016 menjadi Rp 1,4 triliun di semester I 2017, pendapatan sewa properti turun dari Rp5,4 miliar menjadi Rp5,2 miliar. Kemudian sewa peralatan naik dari Rp 939 juta menjadi Rp 1,26 miliar, jasa manajemen Rp 162 juta dan jasa pelatihan 16,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini