Laba Toyota Motor Merosot 25% di Kuartal III-2022



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Laba pembuat mobil asal Jepang Toyota Motor Corporation turun 25% di kuartal III-2022. Penurunan laba 25% ini di luar perkiraan Toyota.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (1/11), melonjaknya biaya suku cadang dan bahan menjadi penyebab utama penurunan laba Toyota. Laba Toyota kembali tertekan karena pelemahan mata uang yen yang turut berdampak pada pemangkasan target produksi tahunan karena adanya risiko terhadap pasokan chip.

Toyoto akan memproduksi 9,2 juta kendaraan di tahun fiskal ini, turun dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 9,7 juta kendaraan.


Adapun, laba operasional di kuartal III-2022 turun menjadi 562,7 miliar yen atau setara US$ 3,79 miliar, meleset dari yang diperkirakan sebesar 722,2 miliar yen.

Padahal, pada periode yang sama di tahun sebelumnya, produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualannya ini melaporkan labanya sebesar 749,9 miliar yen.

Baca Juga: Toyota Motor Jepang Merilis Sedan Listrik Kecil yang Ditenagai Baterai BYD China

"Ekosistem bisnis berubah secara dramatis seperti perubahan yang cepat pada nilai tukar mata uang asing, suku bunga yang naik, melonjaknya bahan baku, dan banyak lagi," kata Chief Accounting Officer Toyota Masahiro Yamamoto kepada para analis.

Akan tetapi, Toyota tetap memperkirakan perusahaan akan membukukan laba pada kuartal I 2023 sebesar 2,4 triliun yen. Saham Toyota juga turun 1,9% pada 0455 GMT.

Toyota mengatakan, pada pekan lalu produksi global rebound 30% pada kuartal ketiga, tetapi kekurangan semikonduktor dan komponen lainnya mengintai mereka. Kekurangan tersebut akan berpengaruh pada pembatasan produksi dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, mata uang yen memang telah ambles 30% di sepanjang tahun ini terhadap dolar AS. Toyota mendapatkan keuntungan dari yen yang murah karena membuat penjualan di luar negeri lebih mahal.

Sekadar informasi, Toyota saat ini juga sedang dalam pengawasan investor hijau dan pencinta lingkungan karena lambat dalam produksi kendaraan listrik (EV).

Editor: Anna Suci Perwitasari