Laba Trimegah Sekuritas (TRIM) kuartal I-2019 turun 7,6%, ini penjelasan manajemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) pada kuartal I-2019 tercatat sebesar Rp 17,1 miliar, turun 7,6% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,4 miliar. Penurunan laba ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari ketidakpastian politik hingga investor yang cenderung wait and see.

Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Stephanus Turangan menyatakan 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan khususnya di semester II 2018.

"TRIM juga ikut merasakan  adanya fluktuasinya bersamaan dengan kondisi pasar yang cukup volatile," jelasya dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/6).


Menurut Stephanus beberapa kejadian yang mempengaruhi pasar tahun lalu masih bergulir hingga hari ini misalnya keadaan geopolitik yang tidak menentu akibat perang dagang China vs Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan nilai rukar rupiah terhadap dolar tertekan sehingga  yield obligasi dan surat utang indonesia meningkat drastis dan menyebabkan harga obligasi turun.

Menurut Stephanus kejadian ini bukan hal yang baik untuk pasar modal. Penurunan semua instrumen tadi menyebabkan pasar lebih sedikit transaksinya sehingga menyebabkan pendapatan menurun.

Di sisi lain, perhelatan politik pemilihan presiden (Pilpres) membuat investor cenderung wait and see.   

Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga menambahkan penyebab turunnya laba karena pada kuartal I 2019 di saat market sudah mulai positif karena telah melewati bulan Mei, TRIM mengalami pressure client di mana investor mengambil  keuntungan di reksadana.

Antony menilai take profit memang hal yang  positif, tetapi ketika market bergerak positif  justru karena kejadian perang dagang tersebut menyebabkan cukup banyak investor yang ragu memasuki instrumen reksadana. "Hal ini menyebabkan beberapa aset pun tertekan," ujarnya.

Direktur TRIM David Agus menjelaskan penurunan laba di kuartal I 2019 bisa terlihat dari transaksi yang terjadi di bursa. Sebab transaksi bursa in-line dengan pendapatan dan laba TRIM.

"Melihat dari riwayat laporan keuangan TRIM dari 2018 akan mencerminkan penurunan laba di kuartal I 2019 karena efek domino dari kinerja di kuartal II - IV di 2018 yang sempat menurun," jelasnya.

David menjelaskan tahun lalu penyebab  capital market melemah di kuartal II 2018  karena pelemahan rupiah dan suku bunga yang dinaikkan enam sampai tujuh kali. Hal tersebut menyebabkan suku bunga naik dan pembelian instrumen investasi justru  menurun.

Tahun ini David menyatakan TRIM optimistis mencapai target pertumbuhan pendapatannya sampai 10% dan laba 20% karena ada sejumlah emiten yang akan menawarkan saham perdana pada paruh kedua atau semester II-2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi