Laba tumbuh tapi pendapatan tertekan, ini penjelasan manajemen Wijaya Karya (WIKA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 12,86% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 18,3 triliun pada kuartal III-2019, di sisi lain laba bersih perusahaan justru naik 57,18% yoy menjadi Rp 1,35 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya mengatakan peningkatan laba bersih didorong oleh efisiensi perusahaan dalam pengoperasian dengan menggunakan inovasi teknologi serta adanya kontribusi laba dari keberhasilan divestasi. Wijaya Karya mengantongi dana segar Rp 715 miliar dari divestasi kepemilikan 20,34% di ruas tol Surabaya-Mojokerto kepada Astra Infra pada Mei 2019 lalu. 

Baca Juga: Perolehan kontrak baru melambat, ini kata analis soal WIKA, PTPP, ADHI dan WSKT


"Selain itu, sebenarnya pendapatan WIKA tidak turun karena beberapa proyek joint operation tidak dibukukan ke pendapatan walaupun mereka juga menyumbangkan laba bagi perusahaan," jelas Mahendra kepada Kontan.co.id, Minggu (10/11). 

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Selvie Ocktaviani mengatakan kinerja WIKA masih cukup baik. Alasannya sepanjang Juli-September 2019 WIKA mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh 43% bila dibandingkan dengan April-Juni 2019. Meskipun turun 14% bila dibandingkan dengan Juli-September 2018. 

Sementara itu laba WIKA juga masih tumbuh 21% bila dibandingkan perolehan pada April-Juni 2019, dan tumbuh 34% bila dibandingkan Juli-September 2018. Lebih lanjut, Selvie mengatakan laba bersih di kuartal tiga sebenarnya turun 24% bila dibandingkan kuartal dua, namun itu lebih disebabkan adanya keuntungan dari divestasi Tol Surabaya-Mojokerto sekitar Rp 224 miliar. 

Baca Juga: Hingga kuartal III, kontrak baru WIKA dari luar negeri sumbang Rp 2,5 triliun

"Jika angka dikeluarkan maka laba bersih kuartal tiga masih tumbuh 21%," jelas dia. 

Dus, Selvie merekomendasikan buy untuk WIKA dengan target harga hingga akhir 2020 sebesar Rp 2.900. Saat ini harga WIKA bergerak di kisaran Rp 1.900. Investor juga disarankan untuk memperhatikan perolehan kontrak dan penerimaan pembayaran proyek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi