Laba turun 22%, simak rekomendasi saham Astra International (ASII)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) masih menurun pada kuartal pertama tahun ini. ASII memperoleh pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 51,7 triliun atau susut 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Laba bersih ASII juga menyusut 22% menjadi Rp 3,7 triliun di kuartal pertama tahun ini.

Penurunan kinerja pada kuartal pertama 2021 disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari hampir semua segmen bisnis. Laba bersih dari divisi bisnis otomotif menyumbang Rp 1,43 triliun atau turun 26% dari periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, laba bersih dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi berkontribusi Rp 1,09 triliun atau meningkat 3%.

Laba bersih dari divisi jasa keuangan sebesar Rp 985 miliar atau 30% lebih rendah dari kuartal pertama 2020. Divisi agribisnis menyumbang laba bersih Rp 129 miliar atau turun 56% dari periode kuartal pertama tahun lalu. 


Laba dari divisi infrastruktur dan logistik menyumbang Rp 42 miliar atau turun 42%. Laba dari divisi properti berkontribusi Rp 49 miliar atau naik 23% dari kuartal pertama tahun lalu.

Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) naik 2,3% di kuartal I-2021

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai, pada kuartal pertama tahun ini mencerminkan bahwa kebijakan pemerintah terkait stimulus pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor belum efektif diterapkan. “Sehingga implementasinya belum terjadi, menurut pandangan saya nanti di kuartal kedua baru mulai positif kinerja dari penjualan kendaraan itu sendiri,” terang Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4).

Divisi otomotif menyumbang laba bersih Rp 1,4 triliun terhadap total laba ASII atau turun 26% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan mobil secara nasional menurun 21% menjadi 187.000 unit pada kuartal pertama tahun 2021.

Penjualan mobil Astra menurun 24% menjadi 99.000 unit dengan pangsa pasar menurun dari 55% menjadi 53%. Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 17% menjadi 1.008.000 unit, namun pangsa pasar sedikit meningkat.

Baca Juga: Selain perlambatan ekonomi, ini sejumlah sentimen lain yang bisa menekan IHSG

Nafan menilai, kinerja ASII pada kuartal pertama tahun ini terbantu oleh anak usaha di bidang pertambangan sejalan dengan permintaan yang meningkat. Jika dilihat, memang laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tumbuh 3% menjadi Rp 1,1 triliun.

Meskipun kinerja kuartal pertama ini masih susut, ASII dinilai masih memiliki kesempatan untuk mengerek kinerjanya pada tahun 2021. Nafan bilang, ASII berpotensi memperbaiki kinerja.

Dilihat dari valuasinya, Nafan juga menyatakan saham ASII terbilang menarik dengan PER di 14,18 kali dan PBV di 1,32 kali. Untuk jangka panjang, Nafan memberikan rekomendasi akumulasi untuk saham ASII dengan target harga Rp 5.550 per saham, selanjutnya di Rp 5.700, Rp 5.800, Rp 6.600, Rp 6.600, Rp 6.650, dan Rp 7.775 per saham.

Pada perdagangan Rabu (21/4) harga saham ASII ditutup terkoreksi 1,42% ke harga Rp 5.225 per saham.

Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) susut 4% jadi Rp 51,7 triliun di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati