KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup tahun 2023 kurang memuaskan, laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) turun 13,37% secara tahunan (year on year) menjadi Rp 3,5 triliun. Padahal di tahun 2022, Bank Mega meraup laba bersih dari Rp 4 triliun. Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie menyebut, penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan biaya dana. Selain itu penyaluran kredit juga menjadi tantangan di tengah suku bunga tinggi. Dalam laporan keuangannya, Bank Mega mencatat kenaikan cost of fund pada periode 2023 naik menjadi 4,43% dari 3,05% di tahun 2022. Sementara penyaluran kredit turun 5,68% secara tahunan dari Rp 70,29 triliun menjadi Rp 66,29 triliun pada tahun 2023.
Laba Turun, Bank Mega Sebut Kenaikan Biaya Dana Jadi Alasan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup tahun 2023 kurang memuaskan, laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) turun 13,37% secara tahunan (year on year) menjadi Rp 3,5 triliun. Padahal di tahun 2022, Bank Mega meraup laba bersih dari Rp 4 triliun. Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie menyebut, penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan biaya dana. Selain itu penyaluran kredit juga menjadi tantangan di tengah suku bunga tinggi. Dalam laporan keuangannya, Bank Mega mencatat kenaikan cost of fund pada periode 2023 naik menjadi 4,43% dari 3,05% di tahun 2022. Sementara penyaluran kredit turun 5,68% secara tahunan dari Rp 70,29 triliun menjadi Rp 66,29 triliun pada tahun 2023.