KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih lesu selama periode Januari–Maret 2024. Kendati begitu, laba emiten konsumen primer ini masih bisa bertumbuh. Melansir laporan keuangan per kuartal I-2024, UNVR membukukan penjualan bersih sebesar Rp 10,07 triliun, turun 4,95% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 10,60 triliun per kuartal I-2023. Penjualan dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mencapai Rp 6,44 triliun atau terkoreksi 5,57% YoY. Lalu, penjualan makanan dan minuman juga turun 3,85% YoY menjadi Rp 3,63 triliun.
Berdasarkan geografisnya, penjualan dalam negeri masih mendominasi sebesar Rp 9,89 triliun per Maret 2023. Kemudian penjualan ekspor berkontribusi Rp 286,45 miliar atau melemah 14,01% YoY. Baca Juga: Penarikan Es Krim Magnus Diproyeksi Berdampak Saham Unilever Indonesia (UNVR) Di sisi lain, harga pokok penjualan UNVR juga ikut menyusut sebesar 6,10% secara tahunan menjadi Rp 5,04 triliun. Dibandingkan kuartal I-2023, harga pokok penjualan UNVR mencapai Rp 5,37 triliun. Alhasil, laba usaha Unilever Indonesia mencapai Rp 1,88 triliun per Maret 2024. Laba usaha ini meningkat 1,31% secara tahunan dari Rp 1,85 triliun per Maret 2023. Kemudian dari sisi bottom line, laba UNVR mencapai Rp 1,44 triliun atau naik 3,09% secara tahunan. Sebagai perbandingan, di periode sama 2023, laba UNVR tercatat Rp 1,40 triliun.
UNVR Chart by TradingView