JAKARTA. Pelan tapi pasti. Istilah itu tepat menggambarkan aktivitas usaha syariah PT Asuransi Jiwa Sinarmas. Buktinya, sejak diluncurkan enam tahun lalu, unit usaha ini terus bertumbuh. Bahkan, dengan porsi bisnis kurang dari 1% terhadap total keuntungan perseroan per Mei 2011 yang sebesar Rp 710 miliar, laba unit usaha syariah AJ Sinarmas tercatat tembus Rp 4,4 miliar. Direktur Pemasaran AJ Sinarmas, I J Soegeng Wibowo menuturkan, pencapaian tersebut semakin mengukuhkan rencana manajemen untuk melakukan spin off (pemisahan) unit usaha syariah dari perseroan. “Saat ini pengkajian sedang dilakukan untuk merealisasikan spin off yang diharapkan bisa terlaksana pada 2013 mendatang,” ujarnya ditemui KONTAN beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, sambung Soegeng, tim juga mengkaji pengembangan produk asuransi syariah, termasuk pendidikan dan pelatihan khusus bagi agen untuk memasarkan produk asuransi syariah, baik melalui kanal distribusi keagenan, bancassurance, serta direct marketing dan telemarketing. Sekadar informasi, hingga Mei 2011, unit usaha asuransi syariah AJ Sinarmas berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 8 miliar. Angka itu masih mini bila dibandingkan total pendapatan premi perseroan yang mencapai Rp 5 triliun. “Namun demikian, perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan unit usaha syariah ini. Karena, selain ceruk pasarnya yang masih terbuka lebar, permintaan pasar terhadap produk asuransi syariah terus meningkat,” pungkasnya.
Laba unit usaha syariah Sinarmas tembus Rp 4,4 miliar
JAKARTA. Pelan tapi pasti. Istilah itu tepat menggambarkan aktivitas usaha syariah PT Asuransi Jiwa Sinarmas. Buktinya, sejak diluncurkan enam tahun lalu, unit usaha ini terus bertumbuh. Bahkan, dengan porsi bisnis kurang dari 1% terhadap total keuntungan perseroan per Mei 2011 yang sebesar Rp 710 miliar, laba unit usaha syariah AJ Sinarmas tercatat tembus Rp 4,4 miliar. Direktur Pemasaran AJ Sinarmas, I J Soegeng Wibowo menuturkan, pencapaian tersebut semakin mengukuhkan rencana manajemen untuk melakukan spin off (pemisahan) unit usaha syariah dari perseroan. “Saat ini pengkajian sedang dilakukan untuk merealisasikan spin off yang diharapkan bisa terlaksana pada 2013 mendatang,” ujarnya ditemui KONTAN beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, sambung Soegeng, tim juga mengkaji pengembangan produk asuransi syariah, termasuk pendidikan dan pelatihan khusus bagi agen untuk memasarkan produk asuransi syariah, baik melalui kanal distribusi keagenan, bancassurance, serta direct marketing dan telemarketing. Sekadar informasi, hingga Mei 2011, unit usaha asuransi syariah AJ Sinarmas berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 8 miliar. Angka itu masih mini bila dibandingkan total pendapatan premi perseroan yang mencapai Rp 5 triliun. “Namun demikian, perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan unit usaha syariah ini. Karena, selain ceruk pasarnya yang masih terbuka lebar, permintaan pasar terhadap produk asuransi syariah terus meningkat,” pungkasnya.