KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meraih pendapatan bersih Rp 3,62 triliun di sepanjang tahun 2022. Pendapatan ini tumbuh 52,16% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 2,38 triliun. BNBR juga membukukan laba usaha sebesar Rp 231,9 miliar, atau meroket 1.010,5% dibanding tahun 2021 yang cuma Rp 20,7 miliar. “Kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang kami jalankan bersama unit-unit usaha kami. Sektor manufaktur adalah salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3).
Kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp 1,24 triliun sebagian besar berasal dari peningkatan kinerja usaha sepanjang tahun 2022. Baca Juga: Bos Bakrie & Brothers Sebut Awal Tahun 2023 Merupakan Waktu yang Tepat untuk IPO VKTR Pada sektor otomotif, kata Anindya, unit usaha baru PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) yang membidangi industri elektrifikasi mampu meraih pendapatan sebesar Rp 147 miliar. Sementara unit lain yaitu PT Bakrie Autoparts (BA) membukukan Rp 154 miliar, PT Braja Mukti Cakra (BMC) sebesar Rp151 miliar dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) Rp20 miliar. “Bidang manufaktur pipa baja menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) Rp994 miliar, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Rp76 miliar,” ujar Direktur Keuangan, Roy Hendrajanto M. Sakti menjelaskan.