KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun lalu, minuman jus buah begitu populer. Hampir di setiap gerai minimarket dan lokasi lainnya, gerai minuman sari buah ini bercokol. Para pembeli pun kerap mampir ke gerai minuman itu setelah berbelanja di minimarket. Maklum, selain menyegarkan, jus buah juga banyak mengandung nutrisi dan vitamin yang baik bagi tubuh. Malah. kerap kali ada juga penjaja jus yang sengaja memajang aneka manfaat sari buah untuk kesehatan. Misalnya, manfaat dari jus jambu yang kaya vitamin C. Kemudian, sari buah belimbing yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun, gerai minuman yang menyegarkan tersebut mulai mendapat tantangan dari para pemain sejenis. Terutama, dari gerai minuman asal luar, seperti thai tea, es kopi susu juga coklat.
Padahal, tak sedikit dari para pebisnis jus buah yang memakai cara ekspansi dengan menawarkan kemitraan usaha. Nah, di bawah ini bakal tersaji pembahasan perihal perkembangan kemitraan usaha dari gerai jus buah. Berikut pembahasannya: Jus Sembako Ini adalah gerai jus buah racikan Hamzah Parsaoran yang berdiri September 2015 dan langsung menawarkan kemitraan usaha. Sempat berjalan beberapa tahun, kini Hamzah memberhentikan dulu sejenak program kemitraan usahanya. "Kami sedang off saat ini karena tengah menyiapkan produk serta sistem yang baru untuk improve," katanya ada KONTAN. Rupanya, Hamzah akan mengubah sistem kemitraan dan program usaha dari Jus Sembako. Sayang, ia tidak memerinci perubahan yang bakal dia lakukan. Yang jelas, langkah tersebut dia lakukan supaya orang lebih tertarik jadi mitra Jus Sembako. Kalau tidak ada rintangan, sistem kemitraan anyar tersebut sudah bisa beroperasi mulai tahun depan. Hamzah menjanjikan, banyak inovasi yang dia lakukan, mulai produk, promosi, hingga kemasan. "Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa buka kemitraan lagi," ujarnya. Saat ini, ada enam gerai Jus Sembako yang masih beroperasi. Dua gerai milik pusat ada di Kalibata City, Jakarta, dan empat gerai milik mitra tersebar di sekitar Ibu Kota. Sebelumnya, Hamzah menawarkan dua paket kemitraan. Yaitu, paket standar dengan harga Rp 19 juta dan eksklusif Rp 35 juta. Untuk paket standar, mitra mendapat gerai penjualan, perlengkapan usaha, seperti blender dan freezer, peralatan usaha, bahan baku awal 100 porsi, pelatihan karyawan, dan perlengkapan promosi. Sementara untuk paket eksklusif, fasilitas yang mitra peroleh sama. Bedanya, ada tambahan kulkas dan peralatan serta perlengkapan usaha yang lebih mewah. Kerjasama kemitraan akan berlangsung tiga tahun dan tanpa biaya royalti serta waralaba. Mitra cukup membeli bahan baku di pusat. Revo Juice Pemain lainnya adalah Revo Juice milik PT Revo Indonesia. Berdiri sejak 2009, Revo Juice menawarkan kemitraan setahun kemudian. Saat KONTAN menulis tahun lalu, Revo Juice memiliki 1.050 gerai yang tersebar di seluruh Nusantara. Gerai milik pusat sebanyak lima outlet, selebihnya ialah kepunyaan mitra. Hendra, Manajer Pemasaran Revo Indonesia, menyatakan, perkembangan bisnis Revo Juice masih positif. Ia menargetkan, bisa menambah minimal 200 gerai lagi hingga akhir tahun ini. "Bisnis masih bagus, meski tidak semua gerai mitra berjalan lancar," katanya ke KONTAN. Sejauh ini, ada 25 gerai milik mitra yang tutup karena ragam kendala. Sebut saja, biaya sewa tempat naik, tidak konsisten menjalankan bisnis, dan persoalan klasik keluar masuk karyawan. Dari pihak pusat juga mengalami kendala dalam distribusi bahan baku buah. Kebanyakan buah cepat busuk dan tidak bisa digunakan saat sampai di gerai mitra. Kendala lainnya soal harga buah di setiap kota yang berbeda-beda, yang membuat mitra kesulitan menentukan harga jual. Untung, Revo Juice sudah menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok di setiap kota untuk memastikan buah dalam kondisi segar. Tapi, harga buah di beberapa kota menjadi berbeda. "Ini minusnya," ungkap Hendra. Untuk mengakalinya, Revo memberi rentang harga Rp 6.000 per gelas sampai Rp 12.000 per gelas. Tergantung masing-masing daerah. Dengan kiat itu, rata-rata omzet gerai mitra Revo Juice berkisar Rp 250.000 hingga Rp 450.000 sehari. Setelah dikurangi sejumlah biaya operasional, mitra bisa meraup laba bersih 40% dari omzet. Kalau Anda tertarik, paket investasi yang Revo Juice tawarkan masih sama, yakni Rp 4,5 juta saja. Dan, Revo menargetkan jumlah gerainya bisa bertambah total menjadi 1.500 gerai di akhir 2019. Fokus ekspansi tahun ini adalah menyasar pasar luar Jawa, terutama Kalimantan. Kaisar Fruit Juice Bisnis jus ini milik Rahman. Kaisar Fruit Juice (KFJ) mulai dia rintis sejak 2009 silam. Kini, KFJ tersisa sekitar 50 gerai yang aktif. Saat KONTAN mengulas pada 2016, total gerai mitra Kaisar Fruit Juice ada 264 gerai. Perinciannya: 17 gerai milik pusat dan selebihnya kepunyaan mitra yang tersebar di 30 kota di seluruh Indonesia. Kalau gerai yang masih aktif, kala itu ada sekitar 150 outlet. Selama dua tahun terakhir, tidak terlalu banyak gerai yang bertambah. Misalnya, tahun lalu cuma tambah 12 gerai anyar saja. "Per Agustus ini, baru tambah 10 mitra baru yang buka," sebut Rahman kepada KONTAN. Meski ada tambahan mitra, saat ini jumlah gerai mitra yang aktif tinggal 50 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Karawang, Semarang, Bandung, Bali, Yogya, Kudus, Palangkaraya, Surabaya dan beberapa daerah lain. Berkurangnya mitra, Rahman menuturkan, lantaran sebagian sudah ada yang habis masa kontrak. Ada pula yang tak lanjut kontrak. Paket investasi di KFJ sendiri belum ada perubahan sejak 2017. Paket investasi terkecil adalah Rp 12 juta. Belum ada perubahan nilai paket investasi karena perekonomian saat ini, menurut Rahman, sedang sulit. "Kami tetap memberikan kemudahan kepada mitra dengan modal yang terbatas, bisa tetap bergabung bersama KFJ," ujarnya.
KFJ menyediakan empat paket kemitraan, yakni paket Rp 12 juta, paket Rp 18,5 juta, paket Rp 25 juta, dan paket Rp 75 juta. Inovasi menu tentu juga KFJ lakukan, seperti beberapa tambahan varian rasa dan menu salad buah. Adapun kendala bisnis ini adalah soal harga buah yang kerap kali tinggi. Kondisi tersebut tentu bisa membuat margin laba jadi tipis. Tetapi, KFJ mengatasi kendala tersebut dengan mencoba mengatur pembelian dalam jumlah banyak ketika musim buah. "Kemudian, kami coba membekukan menjadi buah beku," imbuh Rahman. Tanpa memerinci identitas, hanya beberapa buah saja yang Rahman bekukan. Sebab, ia ingin citarasa buah yang segar tetap terjaga dengan tidak dibekukan. Dengan upaya tersebut, KJF menargetkan penambahan gerai mitra sebanyak 20 gerai hingga akhir tahun nanti. Terlihat target tersebut tidak terlalu besar. Sebab, Rahman akui, dirinya saat ini lebih fokus menekuni bisnis kuliner khas Timur Tengah yakni kebab, dengan label Jazirah Kebab. "Saat ini, lagi fokus di bisnis kebab," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon