Bisnis katering mendapat berkah di bulan Ramadan. Pesanan menu buka puasa meningkat antara 10%-20% tiap tahun. Menyasar pekerja kantoran, omzet berlipat ketika pesanan buka puasa bersama diterima. Omzet bisa mencapai Rp 20 juta di saat bulan puasa saja.Bisnis makanan tidak pernah ada matinya. Bahkan, di bulan puasa seperti saat ini, bisnis ini semakin sedap. Lihat saja, sejumlah usaha katering menawarkan menu buka puasa dan sahur terutama pada pegawai kantor. Salah satu yang memanfaatkan peluang bisnis katering adalah Chichi Robin, pemilik katering Sansan's asal Jakarta. Mulai buka katering sejak 1995, Chichi mengatakan, permintaan katering saat Ramadan terus meningkat dari tahun ke tahun. "Kenaikan pesanan bisa 10% sampai 20%," ujarnya.Chichi sendiri mulai menawarkan menu Ramadan sejak 2000. Kini, Chichi mengaku mampu meraih omzet hingga Rp 20 juta selama bulan puasa. Peningkatan permintaan katering terutama disebabkan banyaknya acara buka puasa bersama. Yang jelas, target pasar Chichi adalah karyawan perkantoran, termasuk biro iklan dan production house (PH). Selain itu, Chichi juga banyak melayani pesanan dari masjid-masjid, pesantren, dan juga yayasan yatim piatu. "Tiap bulan puasa saya selalu mendapat langganan tetap," katanya. Saat ini dia mendapat pesanan menu buka puasa sebanyak 85 kotak tiap hari dari sebuah lembaga periklanan di Jakarta. Dengan harga paket antara Rp 13.500 sampai Rp 25.000 per porsi, Chichi melayani makanan kotakan, rantangan, hingga prasmanan. Untuk harga senilai Rp 13.500, Chichi menawarkan paket nasi, lauk, sayur dan kerupuk. Adapun untuk paket senilai Rp 25.000, menu yang didapat adalah daging ayam, tempe, tahu, sayur, air mineral dan juga buah.Chichi juga mempersilakan konsumen memilih menu sendiri dengan pemesanan minimal 25-30 bungkus. Dia juga menyediakan paket antar dengan mengutip Rp 50.000 untuk wilayah Jakarta.Sedangkan di luar Jakarta, biaya antar berkisar antara Rp 75.000 - Rp 100.000.Menurut Chichi, kateringnya banyak disuka lantaran menawarkan menu rumahan. "Ini menjadi suatu keunggulan dibandingkan dengan makanan cepat saji," katanya. Dengan menyajikan masakan rumahan, bahan baku dan bumbu yang dipakai selalu segar dan hasil hasil racikan sendiri, bukan instan.Tak hanya Chichi yang ketiban berkah Ramadan. Yuniarti, pemilik Cherry Catering di Ciledug, juga mengaku mendapatkan banyak pesanan menu buka puasa dari perkantoran. Membuka usaha sejak 1999, Niar sapaan akrab Yuniarti, sebenarnya lebih fokus pada penyediaan katering pernikahan. Namun, saat masuk bulan Ramadan, justru katering lebih banyak melayani pesanan yang datang dari perkantoran untuk acara buka bersama. Tentu saja peluang ini tidak disia-siakan. Ia menawarkan paket buka puasa berharga Rp 30.000 - Rp 48.000 per porsi. "Itu sudah mencakup takjil hingga makanan utama," tegas Niar. Tiap tahun, dia mengaku mengalami peningkatan pesanan hingga 10%. Peningkatan itu tak lepas dari upaya promosi yang dilakukan terus-menerus, dengan internet, penyebaran pamflet, dan brosur. Dengan klien utama pekerja kantoran, Niar mengaku sudah menerima pesanan rutin dari enam perusahaan dengan minimal pesanan 200 porsi per perusahaan. Untuk mempertahankan kualitas dan mempersiapkan pesanan dengan baik, Cherry Catering tidak mau menerima pesanan mendadak. Karena itu konsumen yang berniat mencicipi makanan Cherry harus memesan tiga hari sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba usaha katering di bulan Ramadan kian mengepul
Bisnis katering mendapat berkah di bulan Ramadan. Pesanan menu buka puasa meningkat antara 10%-20% tiap tahun. Menyasar pekerja kantoran, omzet berlipat ketika pesanan buka puasa bersama diterima. Omzet bisa mencapai Rp 20 juta di saat bulan puasa saja.Bisnis makanan tidak pernah ada matinya. Bahkan, di bulan puasa seperti saat ini, bisnis ini semakin sedap. Lihat saja, sejumlah usaha katering menawarkan menu buka puasa dan sahur terutama pada pegawai kantor. Salah satu yang memanfaatkan peluang bisnis katering adalah Chichi Robin, pemilik katering Sansan's asal Jakarta. Mulai buka katering sejak 1995, Chichi mengatakan, permintaan katering saat Ramadan terus meningkat dari tahun ke tahun. "Kenaikan pesanan bisa 10% sampai 20%," ujarnya.Chichi sendiri mulai menawarkan menu Ramadan sejak 2000. Kini, Chichi mengaku mampu meraih omzet hingga Rp 20 juta selama bulan puasa. Peningkatan permintaan katering terutama disebabkan banyaknya acara buka puasa bersama. Yang jelas, target pasar Chichi adalah karyawan perkantoran, termasuk biro iklan dan production house (PH). Selain itu, Chichi juga banyak melayani pesanan dari masjid-masjid, pesantren, dan juga yayasan yatim piatu. "Tiap bulan puasa saya selalu mendapat langganan tetap," katanya. Saat ini dia mendapat pesanan menu buka puasa sebanyak 85 kotak tiap hari dari sebuah lembaga periklanan di Jakarta. Dengan harga paket antara Rp 13.500 sampai Rp 25.000 per porsi, Chichi melayani makanan kotakan, rantangan, hingga prasmanan. Untuk harga senilai Rp 13.500, Chichi menawarkan paket nasi, lauk, sayur dan kerupuk. Adapun untuk paket senilai Rp 25.000, menu yang didapat adalah daging ayam, tempe, tahu, sayur, air mineral dan juga buah.Chichi juga mempersilakan konsumen memilih menu sendiri dengan pemesanan minimal 25-30 bungkus. Dia juga menyediakan paket antar dengan mengutip Rp 50.000 untuk wilayah Jakarta.Sedangkan di luar Jakarta, biaya antar berkisar antara Rp 75.000 - Rp 100.000.Menurut Chichi, kateringnya banyak disuka lantaran menawarkan menu rumahan. "Ini menjadi suatu keunggulan dibandingkan dengan makanan cepat saji," katanya. Dengan menyajikan masakan rumahan, bahan baku dan bumbu yang dipakai selalu segar dan hasil hasil racikan sendiri, bukan instan.Tak hanya Chichi yang ketiban berkah Ramadan. Yuniarti, pemilik Cherry Catering di Ciledug, juga mengaku mendapatkan banyak pesanan menu buka puasa dari perkantoran. Membuka usaha sejak 1999, Niar sapaan akrab Yuniarti, sebenarnya lebih fokus pada penyediaan katering pernikahan. Namun, saat masuk bulan Ramadan, justru katering lebih banyak melayani pesanan yang datang dari perkantoran untuk acara buka bersama. Tentu saja peluang ini tidak disia-siakan. Ia menawarkan paket buka puasa berharga Rp 30.000 - Rp 48.000 per porsi. "Itu sudah mencakup takjil hingga makanan utama," tegas Niar. Tiap tahun, dia mengaku mengalami peningkatan pesanan hingga 10%. Peningkatan itu tak lepas dari upaya promosi yang dilakukan terus-menerus, dengan internet, penyebaran pamflet, dan brosur. Dengan klien utama pekerja kantoran, Niar mengaku sudah menerima pesanan rutin dari enam perusahaan dengan minimal pesanan 200 porsi per perusahaan. Untuk mempertahankan kualitas dan mempersiapkan pesanan dengan baik, Cherry Catering tidak mau menerima pesanan mendadak. Karena itu konsumen yang berniat mencicipi makanan Cherry harus memesan tiga hari sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News