KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat melakukan aksi
reverse stock pada 2008 lalu, PT Bakrie & Brothers Tbk (
BNBR) akan kembali mengulang aksi korporasi ini. Hal ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi utang yang dilakukan BNBR tahun ini. Dalam keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/3), BNBR berencana melaksanakan
reverse stock terhadap seluruh saham mereka.
Reverse stock ini memiliki rasio 10:1. Yang berarti, setiap 10 saham bernominal Rp 100 per saham akan menjadi 1 saham dengan nominal baru sebesar Rp 1.000 per saham.
Reverse stock ini pun bisa meningkatkan harga saham BNBR di pasar. Saham BNBR yang sudah lama bertengger di angka Rp 50 per saham bisa naik menjadi Rp 500 per saham berkat aksi korporasi ini. Namun, aksi ini juga akan mempengaruhi volume perdagangan saham BNBR lantaran berkurangnya jumlah saham yang beredar. Bagi para pemegang saham minoritas yang memiliki saham odd lot, pembeli siaga melalui PT Danatama Makmur Sekuritas telah setuju untuk membeli saham-saham tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan dari tanggal 21-28 Mei 2018. Adapun bagi pemegang saham yang tercatat memiliki saham odd lot setelah reverse stock yang mendapat pecahan saham tidak mencapai satu saham, saham tersebut akan dibulatkan ke atas (
round up) sehingga tidak terdapat lagi pecahan saham setelah aksi ini. Meski begitu, para pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk menjual sahamnya kepada pembeli siaga akan tetap memiliki saham odd lot sesuai hasil konversi. Namun sebelum melaksanakan aksi reverse stock ini, BNBR akan mendahului dengan dilakukannya penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias
private placement. PT Bakrie Capital Indonesia selaku pihak yang terafiliasi dengan BNBR akan membeli sebanyak-banyaknya 692 saham seri D dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham.
"Rencana pelaksanaan private placement ini merupakan tindakan kami untuk menghindari adanya potensi terjadinya saham odd-share dari pelaksanaan
reverse stock," ujar Direktur BNBR Achmad Amri Aswono Putro dalam keterangan resmi tersebut. BNBR juga akan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 27 April 2018 mendatang terkait aksi korporasi ini.
* Ada artikel lain seputar reverse stock split saham BNBR ini. Anda bisa membaca di artikel "BNBR reverse stock jilid II, harga saham belum tentu langsung terkerek" dan artikel "Cermati prospek reverse stock Bakrie & Brothers". Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia