Setelah puas menggeluti karier hingga posisi puncak eksekutif, Marc Landreit de Lacharriere mendirikan Financiere Marc de Lacharriere (Fimalac) pada 1991. Perusahaan ini bergerak pada sektor pendanaan korporasi dengan mengucurkan kredit ke berbagai perusahaan terkemuka di Prancis.Tak berhenti di situ, setahun kemudian, Fimalac mengembangkan usahanya dengan membentuk lembaga pemeringkatan. Maklum, saat itu Lacharreine melihat prospek bisnis perusahaan rating masih besar. Khususnya, lembaga yang melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan penerima dan pemberi kredit di Eropa. Namun, pada awalnya, lantaran aset Fimalac terlalu kecil, perkembangan perusahaan pemeringkatan ini kurang signifikan. Hingga, pada akhir 1992, sebuah kesempatan datang. Fimalac mendapat tawaran untuk membeli IBCA, sebuah lembaga rating kecil yang bermarkas di London. Marc tertarik mengakuisisi IBCA lantaran lembaga ini mempunyai reputasi yang sangat baik. Terutama dalam melakukan pemeringkatan terhadap bank-bank di Benua Eropa. Selanjutnya, pada periode 1993-1997, IBCA memperluas ruang lingkup pemeringkatan. Mereka tak hanya menyasar industri perbankan sebagai target pasar, tapi juga perusahaan keuangan publik dan perusahaan pembiayaan berstruktur. Demikian pula dengan cakupan wilayahnya. IBCA memperluas jaringan pasarnya. Mereka merambah pasar internasional, dengan mendirikan kantor cabang di Eropa dan Amerika Selatan. Pendapatan IBCA pun terus bertambah besar. Pada 1997, IBCA membukukan pendapatan lebih dari US$ 30 juta. Jumlah karyawannya berlipat hingga 180 orang. Keberhasilan IBCA masuk dalam pertarungan bisnis internasional membuktikan keandalan Fimalac. Mereka mampu memberikan jasa pelayanan yang berkualitas. Berkat ini pula, Fimalac menjelma menjadi salah satu perusahaan raksasa di Eropa. Alhasil, di akhir 1997, IBCA berhasil memikat pemilik Fitch Group, sebuah lembaga pemeringkatan yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka segera menghubungi Lacharriere untuk mengajukan penawaran akuisisi IBCA. Namun, di akhir perundingan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Transaksi justru berbalik. Bukannya menjual IBCA, justru Lacharriere yang meminang Fitch. Alhasil, kesepakatan ini makin memuluskan langkahnya untuk mengembangkan jaringan IBCA, khususnya di pasar Amerika Serikat. Lacharriere bisa menggapai targetnya lebih cepat untuk membangun lembaga rating berskala internasional. Pada 1998, kedua perusahaan tersebut bergabung dengan membentuk Fitch-IBCA. Mereka menempatkan kantor pusatnya di London dan New York. Pendapatan lembaga rating ini melonjak dari US$ 156 juta menjadi US$ 172 juta. Jumlah karyawannya pun bertambah menjadi 750 orang. Pada April 2000, Lacharriere kembali berniat melakukan ekspansi. Saat itu, Fimalac yang sedang menikmati kesuksesan di bursa saham New York, mengajukan tawaran akuisisi Duff & Phelps, perusahaan rating terbesar keempat di dunia.Lacharriere juga membujuk Thomson Financial Services menjual anak perusahaannya, Bankwatch. Ini adalah sebuah lembaga keuangan dan lembaga pemeringkat terbesar kelima di dunia. Fimalac berharap menembus pasar Asia lewat Bankwatch. Kemudian, Lacharriere melebur empat perusahaan itu menjadi Fitch Rating. Pada 2001, pendapatan perusahaan baru ini mencapai US$ 300 juta dengan jumlah karyawan 1.250 orang. (Bersambung)
Lacharriere ingin ciptakan perusahaan rating global (2)
Setelah puas menggeluti karier hingga posisi puncak eksekutif, Marc Landreit de Lacharriere mendirikan Financiere Marc de Lacharriere (Fimalac) pada 1991. Perusahaan ini bergerak pada sektor pendanaan korporasi dengan mengucurkan kredit ke berbagai perusahaan terkemuka di Prancis.Tak berhenti di situ, setahun kemudian, Fimalac mengembangkan usahanya dengan membentuk lembaga pemeringkatan. Maklum, saat itu Lacharreine melihat prospek bisnis perusahaan rating masih besar. Khususnya, lembaga yang melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan penerima dan pemberi kredit di Eropa. Namun, pada awalnya, lantaran aset Fimalac terlalu kecil, perkembangan perusahaan pemeringkatan ini kurang signifikan. Hingga, pada akhir 1992, sebuah kesempatan datang. Fimalac mendapat tawaran untuk membeli IBCA, sebuah lembaga rating kecil yang bermarkas di London. Marc tertarik mengakuisisi IBCA lantaran lembaga ini mempunyai reputasi yang sangat baik. Terutama dalam melakukan pemeringkatan terhadap bank-bank di Benua Eropa. Selanjutnya, pada periode 1993-1997, IBCA memperluas ruang lingkup pemeringkatan. Mereka tak hanya menyasar industri perbankan sebagai target pasar, tapi juga perusahaan keuangan publik dan perusahaan pembiayaan berstruktur. Demikian pula dengan cakupan wilayahnya. IBCA memperluas jaringan pasarnya. Mereka merambah pasar internasional, dengan mendirikan kantor cabang di Eropa dan Amerika Selatan. Pendapatan IBCA pun terus bertambah besar. Pada 1997, IBCA membukukan pendapatan lebih dari US$ 30 juta. Jumlah karyawannya berlipat hingga 180 orang. Keberhasilan IBCA masuk dalam pertarungan bisnis internasional membuktikan keandalan Fimalac. Mereka mampu memberikan jasa pelayanan yang berkualitas. Berkat ini pula, Fimalac menjelma menjadi salah satu perusahaan raksasa di Eropa. Alhasil, di akhir 1997, IBCA berhasil memikat pemilik Fitch Group, sebuah lembaga pemeringkatan yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka segera menghubungi Lacharriere untuk mengajukan penawaran akuisisi IBCA. Namun, di akhir perundingan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Transaksi justru berbalik. Bukannya menjual IBCA, justru Lacharriere yang meminang Fitch. Alhasil, kesepakatan ini makin memuluskan langkahnya untuk mengembangkan jaringan IBCA, khususnya di pasar Amerika Serikat. Lacharriere bisa menggapai targetnya lebih cepat untuk membangun lembaga rating berskala internasional. Pada 1998, kedua perusahaan tersebut bergabung dengan membentuk Fitch-IBCA. Mereka menempatkan kantor pusatnya di London dan New York. Pendapatan lembaga rating ini melonjak dari US$ 156 juta menjadi US$ 172 juta. Jumlah karyawannya pun bertambah menjadi 750 orang. Pada April 2000, Lacharriere kembali berniat melakukan ekspansi. Saat itu, Fimalac yang sedang menikmati kesuksesan di bursa saham New York, mengajukan tawaran akuisisi Duff & Phelps, perusahaan rating terbesar keempat di dunia.Lacharriere juga membujuk Thomson Financial Services menjual anak perusahaannya, Bankwatch. Ini adalah sebuah lembaga keuangan dan lembaga pemeringkat terbesar kelima di dunia. Fimalac berharap menembus pasar Asia lewat Bankwatch. Kemudian, Lacharriere melebur empat perusahaan itu menjadi Fitch Rating. Pada 2001, pendapatan perusahaan baru ini mencapai US$ 300 juta dengan jumlah karyawan 1.250 orang. (Bersambung)