KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hampir setengah dari semua jaringan pipa minyak dari cekungan Permian yang merupakan ladang minyak terbesar AS diprediksi akan mengalami kekeringan akhir tahun ini. Hal ini dikarenakan produksi minyak yang lesu mengakibatkan jaringan pipa minyak banyak yang tidak digunakan. Perlu diketahui, perusahaan pipa melakukan konstruksi besar-besaran pada tahun 2018 dan 2019 karena saat itu pertumbuhan produksi minyak sangat tinggi hingga pernah mencapai rekor 13 juta barel per hari. Dengan adanya pandemi covid-19, jaringan pipa yang jumlahnya banyak itu tak terpakai karena permintaan bahan bakar dan produksi minyak belum pulih sepenuhnya hingga saat ini. Mengutip dari Reuters, beberapa perusahaan pipa sedang mencari solusi untuk mengirimkan produk lain di jalur pipa yang ada. Selain itu, mereka juga sedang mempertimbangkan untuk menjual saham dalam operasi untuk mengumpulkan uang.
Ladang minyak terbesar AS diprediksi akan mengalami kekeringan akhir tahun ini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hampir setengah dari semua jaringan pipa minyak dari cekungan Permian yang merupakan ladang minyak terbesar AS diprediksi akan mengalami kekeringan akhir tahun ini. Hal ini dikarenakan produksi minyak yang lesu mengakibatkan jaringan pipa minyak banyak yang tidak digunakan. Perlu diketahui, perusahaan pipa melakukan konstruksi besar-besaran pada tahun 2018 dan 2019 karena saat itu pertumbuhan produksi minyak sangat tinggi hingga pernah mencapai rekor 13 juta barel per hari. Dengan adanya pandemi covid-19, jaringan pipa yang jumlahnya banyak itu tak terpakai karena permintaan bahan bakar dan produksi minyak belum pulih sepenuhnya hingga saat ini. Mengutip dari Reuters, beberapa perusahaan pipa sedang mencari solusi untuk mengirimkan produk lain di jalur pipa yang ada. Selain itu, mereka juga sedang mempertimbangkan untuk menjual saham dalam operasi untuk mengumpulkan uang.