KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah. Dilaporkan sebanyak 127 orang tewas setelah terjadinya kerusuhan seusai pertandingan yang berkesudahan 2-3 untuk Persebaya. "Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).
Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Pertandingan sepak bola paling mematikan
Dikutip dari
Priceonomics, pertandingan paling mematikan di dunia adalah insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964. Sebanyak lebih dari 300 orang dilaporkan tewas. Pertandingan tersebut adalah kualifikasi Olimpiade 1964 antara tuan rumah Peru melawan Argentina. Pertandingan berlangsung sengit oleh kedua tim, dan dengan dua menit waktu normal tersisa, Argentina memimpin 1-0. Kemudian, Peru mencetak gol penyama kedudukan namun dianulir oleh wasit, ngel Eduardo Pazos. Dalam rentang sepuluh detik, ribuan penggemar Peru berubah dari kegembiraan menjadi kemarahan. Bencana dimulai ketika salah satu penonton berlari ke lapangan dan memukul wasit; ketika penggemar kedua bergabung, dia diserang secara brutal oleh polisi dengan tongkat dan anjing. Jose Salas, seorang penggemar yang hadir di pertandingan itu, mengatakan kepada BBC bahwa tindakan polisi memicu kerusuhan. “Polisi kami sendiri menendang dan memukulinya seolah-olah dia adalah musuh. Inilah yang menimbulkan kemarahan semua orang termasuk saya,” kenangnya. Puluhan penggemar menyerbu lapangan, dan kerumunan mulai melemparkan benda ke polisi dan pejabat di bawah. Kerusuhan terjadi, dan polisi meluncurkan tabung gas air mata ke kerumunan, yang mendorong puluhan ribu penggemar untuk mencoba melarikan diri dari stadion melalui tangganya. Ketika penggemar mencapai bagian bawah lorong-lorong ini, mereka menemukan bahwa gerbang baja yang mengarah ke jalan terkunci rapat. Ketika mereka berusaha untuk lari kembali, polisi melemparkan lebih banyak gas air mata ke dalam terowongan, memicu histeria massal dan menyebabkan kehancuran besar.
Tragedi Hillsborough
Tragedi Hillsborough saat pertandingan semifinal Piala FA 1989 Liverpool melawan Nottingham Forest di Hillborough Stadium menewaskan 97 orang. Dikutip dari
Bolasport, seorang penggemar Liverpool bernama Andrew Devine ditetapkan sebagai korban ke-97 Tragedi Hillsborough setelah meninggal pada Senin (26/7/2021). Kejadian bermula ketika terjadi penumpukan penggemar Liverpool setelah polisi setempat memutuskan membuka dua akses gerbang menuju tribune teras. Namun, pihak kepolisian luput memantau jumlah penonton yang masuk ke dalam tribune tersebut hingga akhirnya tak mampu menampung.
Kondisi saat itu diperparah dengan adanya pagar pembatas antara tribune dan lapangan sehingga suporter yang berada paling depan terjepit dan tidak bisa menyelamatkan diri. Puluhan suporter, yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak, tewas pada insiden tersebut. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
127 Tewas, Laga Arema FC Vs Persebaya Jadi Salah Satu Pertandingan Paling Mematikan dalam Sejarah", Penulis : Rizal Setyo Nugroho Editor : Rizal Setyo Nugroho Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli