JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengubah ketentuan fraksi harga saham (tick price) yang baru saja diubah tahun lalu. Pimpinan wasit pasar saham saat ini tengah menyusun rumusan angka tick price yang baru. Tito Sulistio, Direktur Utama BEI mengatakan, pihaknya sudah mengundang pihak sekuritas untuk membicarakan hal tersebut. Ia menyaring sejumlah masukan yang dikemukakan. Intinya, investor lokal ingin agar fraksi harga yang berlaku memungkinkan mereka untuk meraup keuntungan yang maksimal setiap ada kenaikan harga. Sementara, investor asing menginginkan fraksi harga yang membuat volatilitas harga saham tidak terlalu tinggi. Sehingga, pergerakan harga tidak spekulatif. Oleh karena itu, menurut Tito, pihaknya akan mempelajari masukan tersebut dan menyiapkan tim riset untuk melakukan pengkajian mengenai angka fraksi yang mengakomodasi hal tersebut. "Tapi, yang jelas, 100% minta perubahan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (2/7).
Lagi, BEI akan ubah fraksi harga saham
JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengubah ketentuan fraksi harga saham (tick price) yang baru saja diubah tahun lalu. Pimpinan wasit pasar saham saat ini tengah menyusun rumusan angka tick price yang baru. Tito Sulistio, Direktur Utama BEI mengatakan, pihaknya sudah mengundang pihak sekuritas untuk membicarakan hal tersebut. Ia menyaring sejumlah masukan yang dikemukakan. Intinya, investor lokal ingin agar fraksi harga yang berlaku memungkinkan mereka untuk meraup keuntungan yang maksimal setiap ada kenaikan harga. Sementara, investor asing menginginkan fraksi harga yang membuat volatilitas harga saham tidak terlalu tinggi. Sehingga, pergerakan harga tidak spekulatif. Oleh karena itu, menurut Tito, pihaknya akan mempelajari masukan tersebut dan menyiapkan tim riset untuk melakukan pengkajian mengenai angka fraksi yang mengakomodasi hal tersebut. "Tapi, yang jelas, 100% minta perubahan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (2/7).