Lagi, China bantah fitnah AS yang tuduh peretas Tiongkok curi data vaksin corona



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China membantah apa yang mereka sebut sebagai fitnah dari Amerika Serikat (AS), yang menuduh peretas Tiongkok mencoba mencuri penelitian virus corona.

Mengutip Reuters, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, Kamis (14/5), mengatakan, setiap tindakan online untuk menyabot upaya melawan virus corona harus dikecam.

Pada Rabu (13/5), Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) memperingatkan, organisasi yang meneliti pengobatan dan vaksin Covid-19 berisiko menghadapi "penargetan dan jaringan membahayakan dari Republik Rakyat China".


Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona

"Upaya China untuk menargetkan sektor-sektor ini menimbulkan ancaman signifikan terhadap respons negara kita atas Covid-19," FBI dan CISA dalam pernyataan bersama yang dilansir Reuters.

Tapi, kedua lembaga AS itu tidak memberikan bukti atau contoh untuk mendukung tuduhan tersebut. Beijing telah berulang kali membantah tuduhan AS.

Perang kata-kata telah menambah pertikaian antara kedua negara adikuasa tentang pandemi virus corona yang bermula di China.

Sementara juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China Song Shuli pada Kamis (14/5) mengatakan, mereka akan meningkatkan pengujian dan penyaringan untuk mencegah rebound dari wabah yang telah menewaskan lebih dari 4.600 orang di wilayahnya.

Baca Juga: Ambisius, Wuhan mulai lakukan tes virus corona ke 11 juta penduduk

Jumlah kasus baru virus corona di China turun tajam dibanding puncak epidemi pada Februari lalu. Tapi, peningkatan kasus baru di provinsi Timur Laut negara itu, seperti Jilin dan Liaoning, menimbulkan kekhawatiran baru bagi Beijing.

Editor: S.S. Kurniawan