NEW YORK. Bursa AS masih terus menunjukkan pergerakan yang mencengangkan. Pada penutupan pasar pukul 16.00 waktu New York tadi malam (7/3), indeks Standard & Poor's 500 naik 0,2% menjadi 1.544,79. Ini merupakan level tertinggi sejak 31 Oktober lalu. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average melesat 0,3% menjadi 14.342 yang merupakan rekor tertingginya sepanjang sejarah. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Bank of America Corp yang reli 2,4% seiring kenaikan yang terjadi pada sektor finansial; Ciena Corp dan JDS Uniphase Corp melaju setidaknya 7,5% setelah Ciena membukukan kinerja kuartalan yang melampaui prediksi analis; dan Colgate-Palmolive Co yang naik 0,5% setelah menyetujui stock split dengan perbandingan dua banding satu dan meningkatkan nilai dividennya. Sementara itu, saham PetSmart Inc anjlok 6,9% setelah perusahaan memprediksi pertumbuhan kinerja dan penjualan yang berada di bawah proyeksi. Sejumlah faktor disinyalir mempengaruhi bursa AS. Salah satunya adalah angka pengajuan klaim pengangguran AS yang jatuh ke level terendah dalam enam pekan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan pada pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam itu. Sekadar tambahan informasi, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, angka pengajuan klaim pengangguran AS secara tidak terduga mencatatkan penurunan sebesar 7.000 menjadi 340.000 pada pekan yang berakhir 2 Maret lalu. Ini merupakan level terendah sejak periode yang berakhir 19 Januari. Sementara, nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya peningkatan menjadi 355.000. "Ada elemen yang mendasari dukungan bagi pasar tenaga kerja AS dan hal ini didorong oleh sektor properti perumahan dan konstruksi. Kita mulai melihat kesehatan ekonomi di sejumlah area AS mulai pulih. Sepertinya, quantitative easing dan suku bunga rendah mulai ada hasilnya dan pasar saham menunjukkan hal tersebut," urai Robert Lutts, chief investment officer of Cabot Money Management di Boston.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lagi, Dow Jones di level tertinggi sepanjang masa!
NEW YORK. Bursa AS masih terus menunjukkan pergerakan yang mencengangkan. Pada penutupan pasar pukul 16.00 waktu New York tadi malam (7/3), indeks Standard & Poor's 500 naik 0,2% menjadi 1.544,79. Ini merupakan level tertinggi sejak 31 Oktober lalu. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average melesat 0,3% menjadi 14.342 yang merupakan rekor tertingginya sepanjang sejarah. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Bank of America Corp yang reli 2,4% seiring kenaikan yang terjadi pada sektor finansial; Ciena Corp dan JDS Uniphase Corp melaju setidaknya 7,5% setelah Ciena membukukan kinerja kuartalan yang melampaui prediksi analis; dan Colgate-Palmolive Co yang naik 0,5% setelah menyetujui stock split dengan perbandingan dua banding satu dan meningkatkan nilai dividennya. Sementara itu, saham PetSmart Inc anjlok 6,9% setelah perusahaan memprediksi pertumbuhan kinerja dan penjualan yang berada di bawah proyeksi. Sejumlah faktor disinyalir mempengaruhi bursa AS. Salah satunya adalah angka pengajuan klaim pengangguran AS yang jatuh ke level terendah dalam enam pekan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan pada pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam itu. Sekadar tambahan informasi, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, angka pengajuan klaim pengangguran AS secara tidak terduga mencatatkan penurunan sebesar 7.000 menjadi 340.000 pada pekan yang berakhir 2 Maret lalu. Ini merupakan level terendah sejak periode yang berakhir 19 Januari. Sementara, nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya peningkatan menjadi 355.000. "Ada elemen yang mendasari dukungan bagi pasar tenaga kerja AS dan hal ini didorong oleh sektor properti perumahan dan konstruksi. Kita mulai melihat kesehatan ekonomi di sejumlah area AS mulai pulih. Sepertinya, quantitative easing dan suku bunga rendah mulai ada hasilnya dan pasar saham menunjukkan hal tersebut," urai Robert Lutts, chief investment officer of Cabot Money Management di Boston.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News