JAKARTA. Himpunan Bank-Bank Umum Milik Negara (Himbara) untuk kesekian kalinya menolak usulan pemerintah agar Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) di satukan atau di merger. Himbara menilai, lebih penting menjaga kebanggaan keberadaan 4 bank BUMN tersebut agar mampu bersaing di ASEAN. Menurut Gatot Murdiantoro Suwondo, Ketua Umum Himbara, ia selalu mempertanyakan urgensi dilakukan merger antara Bank Mandiri dan BNI. Ia meragukan kesiapan bersaing di ASEAN hanya bisa terjadi jika merger menghasilkan bank baru dengan modal lebih besar. "Untuk apa punya modal besar jika nantinya tidak bisa disalurkan?," kata Gatot di Jakarta, Senin (2/2). Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BNI tersebut menegaskan bagi Indonesia lebih penting agar bisa mempersiapkan 4 bank BUMN yang ada saat ini mampu bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Beri kesempatan pada masing-masing Bank BUMN. Kan lebih membanggakan jika ada 4 bank BUMN daripada hanya 1. Oleh sebab itu, saya konsisten menolak merger Bank BUMN dari dulu," pungkas Gatot. Sebagaimana diketahui, belum lama ini Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro kembali mengangkat wacana merger antara 2 Bank BUMN, yakni Bank Mandiri dan BNI. "Mandiri sama BNI dimerger saja," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (1/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lagi, Himbara tolak merger Bank Mandiri dan BNI
JAKARTA. Himpunan Bank-Bank Umum Milik Negara (Himbara) untuk kesekian kalinya menolak usulan pemerintah agar Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) di satukan atau di merger. Himbara menilai, lebih penting menjaga kebanggaan keberadaan 4 bank BUMN tersebut agar mampu bersaing di ASEAN. Menurut Gatot Murdiantoro Suwondo, Ketua Umum Himbara, ia selalu mempertanyakan urgensi dilakukan merger antara Bank Mandiri dan BNI. Ia meragukan kesiapan bersaing di ASEAN hanya bisa terjadi jika merger menghasilkan bank baru dengan modal lebih besar. "Untuk apa punya modal besar jika nantinya tidak bisa disalurkan?," kata Gatot di Jakarta, Senin (2/2). Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BNI tersebut menegaskan bagi Indonesia lebih penting agar bisa mempersiapkan 4 bank BUMN yang ada saat ini mampu bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Beri kesempatan pada masing-masing Bank BUMN. Kan lebih membanggakan jika ada 4 bank BUMN daripada hanya 1. Oleh sebab itu, saya konsisten menolak merger Bank BUMN dari dulu," pungkas Gatot. Sebagaimana diketahui, belum lama ini Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro kembali mengangkat wacana merger antara 2 Bank BUMN, yakni Bank Mandiri dan BNI. "Mandiri sama BNI dimerger saja," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (1/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News