KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hotman Paris Hutapea, pengacara PT Maybank Indonesia memang gagal mengajak atlet Winda ‘Earl’Lunardi yang kehilangan duit di simpanannya sebanyak Rp 22 miliar lebih di Maybank dalam diskusi publik di TV nasional. Tapi, ini tak menyurutkan pengacara gaek Hotman Paris ini mengajak nasabah Maybank Winda yang kehilangan dana lebih dari Rp 22 miliar ini bertemu. Hotman kini mengajak Winda untuk bertemu di Kopi Joni. Beralamatkan di Jalan Raya Kelapa Kopyor No.1 d, RT.16/RW.19, Kelapa Gading Timur, kedai kopi milik Johny Poluan ini memang acap menjadi tempat pertemuan Hotman Paris dengan masyarakat yang Hotman sebut mencari keadilan.
“Salam keadilan dari Kopi Joni! Di Kopi Joni sudah tersedia meja anti corona yang khusus dibuat pada saat Hotman bertemu rakyat mencari keadilan. Khusus untuk kasus Maybank, saya menyarankan agar dicari win win solution. Silakan pemilik rekening Winda untuk datang ke Kopi Joni untuk bertemu dengan saya untuk mencari win win solution, walaupun saya pengacara Maybank. Saya tahu Maybank sangat kuat, asetnya di Indonesia saja Rp 175 triliun rupiah, kalau hanya Rp 20 miliar, saya kira dak masalah, asalkan hukumnya jelas. Jadi silakan datang ke Kopi Joni untuk mencari win win solution, without prejudice. Salam Hotman Paris.” Sontak ajakan Hotman untuk Winda Earl mendapat tanggapan pro dan kontra. Dilihat lebih dari 90 ribu orang, banyak netizen yang menyayangkan ajakan Hotman ke nasabah Maybank yang kehilangan dana yang ia simpan di Maybank selama 6 tahun itu.
Baca Juga: Hotman Paris sebut Kepala Cabang Maybank gunakan uang Winda untuk investasi forex Akun Sherlintu meminta Winda tak mengiyakan ajakan Hotman Paris bertemu.
Netijen yth, bukannya winda takut bertemu, tetapi saat masalah udah naik ke pengadilan, tidak bijaksana untuk ketemuan/diskusi dengan lawyer dari pihak lawan di tempat publik (karena setiap kata yg di ucapkan winda nanti nya bisa di pakai mereka untuk melawan dia di pengadilan). Jika memang Winda takut, kenapa sejak awal sebelum kasusnya naik ke pengadilan dia sudah meminta untuk ketemu & musyawarah dengan pihak dari Maybank namun tidak di tanggapi oleh mereka, bukan kah ini berarti juga pihak Maybank tidak berani ketemu untuk musyawarah sebelum nya karena ada alasan yg mencurigakan? Langsung komentar Sherlintu mendapat 313 Likes. Netizen lainnya: Hendruimarihotysiregar juga meminta Winda yang menjadi korban Maybank tak datang ke Kopi Joni untuk mediasi. Ia menyarankan agar kasusnya ditangangi Polri saja, toh tersangkasanya sudah ada. Andryrumuy juga menyebut kalau Winda sejak beberapa bulan lalu sejatinya sudah menawari diskusi, hanya saja Maybank tak meresponnya. “
Ini yang sekarang aneh, pihak Maybank ngajak ngopi.” Ada juga netizen dengan nama Rahyono Mzr menyebut bahwa:
Aset terbesar bank adalah nasabah. Ini soal reputasi dan kepercayaan menjadi taruhannya. Kalau dipersulit penggantinya. Nasabah kabuuur. Baca Juga: Kepala cabang Maybank Albert janjikan bunga 9,25% atas simpanan Winda yang kini raib Rich.ota, netizen lainnya menyebut kalau sebagai pebisnis ia juga tak pernah pegang buku dan ATM. Kata dia, seperti juga pebisnis lain umumnya menggunakan rekening koran dan itu sah-sah saja, dan aman.
Bang Hotman mengarahkan sudut pandang masyarakat seolah2 Winda adalah pelaku, padahal nyata2 dia sudah kehilangan. Trus bang hotman minta debat live di TV? Apakah dengan debat, duit 22 milyard bisa kembali? Sayang seribu sayang, saya sangat mengidolakan bang hotman. Kali ini bagaimana pun hasilnya, sy sudah tidak mau lagi dengan Maybank, no trust ke bank 1 ini, Lebih2 lagi Maybank menunjukkan sikap mending bayar lawyer mahal 2-5m daripada balikin duit 22m. Please help the victim, bang. Hotman hingga kini memang masih terus mengajak Winda dan keluarganya untuk berdiskusi. Hanya saja, permintaan diskusi atau bertemu Hotman Paris atas raibnya dana Rp 20 miliar lebih di Maybank raib. Ini lantaran Winda sebelumnya sudah bertemu dengan pihak Maybank untuk melaporkan dananya yang raib di Maybank cabang Cipulir. Pertemuan itu diadakan pada bulan Februari 2020. Namun Winda menilai pihak Maybank tak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan kasus raibnya dana Winda dan Ibunya yang disimpan di Maybank. Dari sanalah Winda dan keluarganya lantas membuat laporan ke polisi pada Mei 2020. Winda lewat kuasa hukumnya Joey Pattinasarany mengatakan, sejak awal pembukaan rekening, Maybank menawarkan jenis tabungan dengan rekening koran. Hal tersebut yang membuat Winda tidak menerima buku tabungan dan ATM. Atas simpanan itu Maybank menjanjikan suku bunga sebesar 9,25% pertahun. Hanya saja, rekening koran yang ada di tangan Winda selama ini adalah palsu. Ia mengetahuinya setelah Ibunya yang juga nasabah Maybank Floletta Lizzy. Mereka menyimpan dana dalam rekening terpisah di tahun 2015. Total simpanan Winda Rp 15 miliar dan ibunya Rp 5 miliar di tahun 2020. Winda mengetahui dananya hilang saat sang ibu berencana mengambil simpanannya yang ternyata tersisa hanya Rp 17 juta saja.
Baca Juga: Ajakan Hotman debat Winda atas raibnya dana Rp 22 miliar di Maybank menuai pro kontra Kata Joey, Winda pun lantas mengecek mutasi yang terjadi di rekeninnya. Dari situlah Winda mengetahui kalau selama ini rekening koran yang ia terima palsu. Ia mendapati sejumlah transaksi mutasi rekeningnya di Maybank yang dilakulan oleh Kepala Cabang Maybank, bukan dirinya. Polisi sendiri juga sudah membekuk kepala cabang Maybank AT ini. Keterangan polisi, AT yang juga kepala cabang di Maybank ini telah menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala cabang untuk membobol dana Winda. Yakni dengan mentransfer dana Winda kepada rekan-rekanya. Kini AT yang belakangan disebut Albert oleh penyidik polisi dititipkan di penjara negeri Tangerang Selatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana