KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) lagi-lagi menyarankan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan. Kalla menilai tingkat suku bunga acuan yang tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan pasar modal lantaran penawaran imbal hasil (yield) yang turut meningkat. Kalla menilai, tingkat suku bunga acuan yang tinggi mendorong suku bunga perbankan ikut naik tinggi. "Suku bunga jangan lebih tinggi dari loan (suku bunga pinjaman) Thailand dan Malaysia. Kita sudah sepakat kalau Thailand jadi acuannya," ujar dia dalam diskusi Economy Outlook 2019, Kamis (28/2). Selain itu, tingginya suku bunga acuan juga mendorong penawaran yield Surat Utang Negara (SUN) oleh investor menjadi makin tinggi, sekitar 8% hingga 9%. Tingginya tingkat yield berpotensi menambah beban fiskal pemerintah di tahun-tahun mendatang. "Bagaimana pasar modal bisa tumbuh kalau bunga tinggi?," pungkas dia.
Lagi, Jusuf Kalla dorong BI turunkan suku bunga acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) lagi-lagi menyarankan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan. Kalla menilai tingkat suku bunga acuan yang tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan pasar modal lantaran penawaran imbal hasil (yield) yang turut meningkat. Kalla menilai, tingkat suku bunga acuan yang tinggi mendorong suku bunga perbankan ikut naik tinggi. "Suku bunga jangan lebih tinggi dari loan (suku bunga pinjaman) Thailand dan Malaysia. Kita sudah sepakat kalau Thailand jadi acuannya," ujar dia dalam diskusi Economy Outlook 2019, Kamis (28/2). Selain itu, tingginya suku bunga acuan juga mendorong penawaran yield Surat Utang Negara (SUN) oleh investor menjadi makin tinggi, sekitar 8% hingga 9%. Tingginya tingkat yield berpotensi menambah beban fiskal pemerintah di tahun-tahun mendatang. "Bagaimana pasar modal bisa tumbuh kalau bunga tinggi?," pungkas dia.