Lagi, konsorsium Summitomo garap PLTG Ulubelu



JAKARTA. Keberlanjutan proyek pembangkit  listrik tenaga panas bumi (PLTG) Ulubelu, Lampung segera berjalan. PT Pertamina Geothermal Energy, selaku pengelola wilayah kerja pengusahaan Ulubelu telah menunjuk konsorsium  Sumitomo Corporation untuk melaksanakan kontrak pengerjaan proyek konstruksi terpadu alias engineering procurement and construction (EPC).

Perusahaan asal Jepang ini bakal membangun PLTG Ulubelu unit 3 dan unit 4 dengan total kapasitas mencapai 110 mega watt (MW). Sebelumnya, Sumitomo lah yang menggarap proyek PTLG unit 1 dan unit 2 Ulubelu yang lokasi persisnya berada di barat provinsi Lampung. Kedua proyek tersebut Sumitomo selesaikan pada 2012.

Presiden Direktur Sumitomo Corporations Kuniharu Nakamura menerangkan lebih lanjut, kedua unit pembangkit tersebut bakal dibangun berdekatan dengan unit 1 dan unit 2. "Konsorisum kontraktor terdiri dari Sumotomo Corporation dan PT Rekayasa Industri," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/8). Nantinya, kata Kuniharu, Fuji Electric Co Ltd bakal memproduksi turbin uap panas bumi dan generator di proyek ini. Sedangkan tugas dari Rejayasa Industri adalah  mengerjakan konstruksi dan instalasi unit 3 dan unit 4. Selain itu juga bertanggung jawab terhadap pengerjaan  konstruksi di atas permukaan tanah (steamfield).


Pembangunan  PLTG Ulubelu unit 3 ini akan memakan waktu selama 23 bulan. Sedangkan unit 4 mencapai 33 bulan. "Jadi konstruksinya diperkirakan tuntas masing-masing pada Juli 2016 (unit 3) dan Mei 2017 (unit 4)," jelas dia.

Untuk bisa mendanai pembangunan proyek tersebut, Sumitomo mengandalkan pinjaman dari Bank Dunia. Sayang, Kuniharu tidak merinci jumlah pinjaman. Hendi Suhendi, Manager Hubungan Masyarakat Pertamina Geothermal Energi membenarkan bahwa pemenang tender EPC PLTG Ulubelu Unit 3 dan  Unit 4 adalah Sumitomo Corporations dan konsorsium. Kontraknya  sendiri sudah ditandatangani 8 Agustus 2014. Sayang, ia belum bisa mengungkap besaran nilai kontrak tersebut.

Yang jelas, keberadaan PLTG Ulubelu unit 3 dan unit 4 akan mendongkrak kapasitsa proyek PLTG yang melibatkan Sumitomo hingga mencapai 800 MW. Nilai ini setara setengah dari total kapasitas PLTG yang sudah dan sedang dibangun di Indonesia.

Asal tahu saja, Indonesia merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di dunia dan kapasitas potensinya mencapai 29.000 MW. Namun hingga kini baru sekitar 1.340 MW atau setara 5% saja dari potensi tersebut yang sudah digunakan untuk pembangkit listrik.

Akibatnya, pemerintah Indonesia berencana membangun proyek anyar guna memompa kapasitas PLTG menjadi 9.500 MW di 2025.Pembangunan PLTG Ulubelu Unit 3 dan 4 merupakan bagian dari proyek tersebut.

Sedangkan bagi konsorsium Sumitomo (bersama Fuji Electric dan Rekayasa Industri), kontrak Ulubelu unit 3 dan unit 4 adalah kontrak yang kesepuluh untuk pengembangan proyek panas bumi di Indonesia. Proyek sebelumnya dilakukan pada Agustus 2013 untuk PLTG  Kamojang Unit 5 dengan kapasitas 35 MW.

Sumitomo Corporation sudah terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik geothermal di Indonesia, Selandia Baru,Filipina, Islandia, Turki dan negara yang lain dengan total kapasitas 2.300 MW atau sekitar 20% dari PLTG yang beroperasi di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon