KONTAN.CO.ID - Lagi-lagi kritik mengalir dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap rencana impor LNG dari Singapura. Kali ini Anggota DPR Komisi VII Rofi' Munawar menilai langkah pemerintah yang berkeras diri untuk impor Liquefied Natural Gas (LNG) dari Singapura menunjukan lemahnya kebijakan kedaulatan energi nasional dan pengelolaan Neraca gas yang tidak cermat. "Sudah sepantasnya Pemerintah menunda rencana impor gas dari Singapura karena potensi gas di dalam negeri masih dapat memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri," ujar Rofi' dalam siaran pers, Rabu (13/9). Rofi memaparkan, produksi gas bumi Indonesia pada 2016 lalu mencapai 6775 MMSCFD. Sebesar 59% atau sebanyak 3.997 MMSCFD sudah digunakan di dalam negeri. Sementara sisanya sebesar 41% atau sebesar 2778 MMSCFD diekspor ke luar negeri yang terdiri dari ekspor LNG 29,36% dan ekspor gas pipa 11,55%.
Lagi kritik DPR terkait rencana impor LNG
KONTAN.CO.ID - Lagi-lagi kritik mengalir dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap rencana impor LNG dari Singapura. Kali ini Anggota DPR Komisi VII Rofi' Munawar menilai langkah pemerintah yang berkeras diri untuk impor Liquefied Natural Gas (LNG) dari Singapura menunjukan lemahnya kebijakan kedaulatan energi nasional dan pengelolaan Neraca gas yang tidak cermat. "Sudah sepantasnya Pemerintah menunda rencana impor gas dari Singapura karena potensi gas di dalam negeri masih dapat memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri," ujar Rofi' dalam siaran pers, Rabu (13/9). Rofi memaparkan, produksi gas bumi Indonesia pada 2016 lalu mencapai 6775 MMSCFD. Sebesar 59% atau sebanyak 3.997 MMSCFD sudah digunakan di dalam negeri. Sementara sisanya sebesar 41% atau sebesar 2778 MMSCFD diekspor ke luar negeri yang terdiri dari ekspor LNG 29,36% dan ekspor gas pipa 11,55%.