TOKYO. Bursa Asia memerah pada pembukaan pagi ini. Pada pukul 09.34 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 124,38. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,1%, dan indeks S&P/ASX 200 turun 0,1%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: James Hardie Industries yang turun 1,4% di Sydney, LG Chem Ltd turun 6,6% di Seoul, dan JFE Holdings Inc turun 3% di Tokyo. Salah satu faktor yang menyebabkan bursa Asia memerah adalah data ekonomi AS yang tidak sesuai prediksi pasar. Hal tersebut memberikan sinyal bahwa perekonomian Negeri Paman Sam itu melambat. Asal tahu saja, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data, tingkat pengajuan klaim pengangguran AS turun sebesar 2.000 menjadi 386.000 pada pekan lalu. Sementara, nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg mematok angka 370.000. Selain itu, data National Association of Realtors menunjukkan, penjualan rumah juga turun 2,6% menjadi 4,48 juta pada Maret dari sebelumnya 4,6 juta pada Februari lalu."Investor melihat data ekonomi yang negatif sebagai alasan melakukan aksi jual dalam jangka pendek," jelas Makoto Sengoku, market analyst Tokai Tokyo Securities Co. Catatan saja, sepanjang tahun ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah mencatatkan kenaikan 9,6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lagi-lagi, bursa Asia memberikan sinyal merah
TOKYO. Bursa Asia memerah pada pembukaan pagi ini. Pada pukul 09.34 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 124,38. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,1%, dan indeks S&P/ASX 200 turun 0,1%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: James Hardie Industries yang turun 1,4% di Sydney, LG Chem Ltd turun 6,6% di Seoul, dan JFE Holdings Inc turun 3% di Tokyo. Salah satu faktor yang menyebabkan bursa Asia memerah adalah data ekonomi AS yang tidak sesuai prediksi pasar. Hal tersebut memberikan sinyal bahwa perekonomian Negeri Paman Sam itu melambat. Asal tahu saja, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data, tingkat pengajuan klaim pengangguran AS turun sebesar 2.000 menjadi 386.000 pada pekan lalu. Sementara, nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg mematok angka 370.000. Selain itu, data National Association of Realtors menunjukkan, penjualan rumah juga turun 2,6% menjadi 4,48 juta pada Maret dari sebelumnya 4,6 juta pada Februari lalu."Investor melihat data ekonomi yang negatif sebagai alasan melakukan aksi jual dalam jangka pendek," jelas Makoto Sengoku, market analyst Tokai Tokyo Securities Co. Catatan saja, sepanjang tahun ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah mencatatkan kenaikan 9,6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News