KUALA LUMPUR. Lagi-lagi, isu krisis Eropa memangkas harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO). Ini merupakan hari kedua, harga minyak nabati ini terbabat.Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange terpapas 0,4% ke level RM 2.953 atau setara US$ 928 per metrik ton, sebelum mengakhir sesi pagi di RM 2.962 per metrik ton.Permintaan komoditas surut, lantaran investor cemas krisis di Eropa akan memburuk. Spekulasi itu muncul jelang pemilu di YUnani pada 17 Juni mendatang. Sementara itu, Fitch Ratings melihat risiko signifikannya arus keluar modal dari kawasan euro di masa mendatang. "Pasar tampaknya hanya menunggu pemilihan Yunani dan pasar Eropa stabil. Pembeli menjadi sangat berhati-hati," kata Vijay Mehta, direktur Commodity Links Pte.Di sisi lain, Intertek melaporkan, ekspor Malaysia tercatat turun 6,6% menjadi 420.592 ton dalam 10 hari pertama di bulan Juni, dibanding periode yang sama bulan lalu.Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd. menyebut, pasar masih membutuhkan angka ekspor yang lebih bagus untuk bisa menembus level RM 3.000. "Jika data ekspor meningkat, pelaku pasar mungkin akan melupakan sejenak isu Eropa," ulasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lagi-lagi, isu Eropa membabat harga CPO
KUALA LUMPUR. Lagi-lagi, isu krisis Eropa memangkas harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO). Ini merupakan hari kedua, harga minyak nabati ini terbabat.Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange terpapas 0,4% ke level RM 2.953 atau setara US$ 928 per metrik ton, sebelum mengakhir sesi pagi di RM 2.962 per metrik ton.Permintaan komoditas surut, lantaran investor cemas krisis di Eropa akan memburuk. Spekulasi itu muncul jelang pemilu di YUnani pada 17 Juni mendatang. Sementara itu, Fitch Ratings melihat risiko signifikannya arus keluar modal dari kawasan euro di masa mendatang. "Pasar tampaknya hanya menunggu pemilihan Yunani dan pasar Eropa stabil. Pembeli menjadi sangat berhati-hati," kata Vijay Mehta, direktur Commodity Links Pte.Di sisi lain, Intertek melaporkan, ekspor Malaysia tercatat turun 6,6% menjadi 420.592 ton dalam 10 hari pertama di bulan Juni, dibanding periode yang sama bulan lalu.Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd. menyebut, pasar masih membutuhkan angka ekspor yang lebih bagus untuk bisa menembus level RM 3.000. "Jika data ekspor meningkat, pelaku pasar mungkin akan melupakan sejenak isu Eropa," ulasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News