Lagi-lagi Yunani gagal menerima bailout



BRUSSELS. Pupus lagi harapan Yunani memperoleh pencairan dana darurat untuk mengurangi beban ekonominya. Pertemuan para menteri keuangan Eropa dan International Monetary Fund  (IMF) yang berjalan nyaris 12 jam tak berhasil membuahkan konsensus. Tak ada sepeser pun dana bantuan yang akan mengucur segera bagi Yunani.

Dengan begitu, pembahasan utang dan dana darurat Yunani akan berlanjut ke pekan ketiga.

“Kami sudah mendekati kesepakatan namun verifikasi teknis tak bisa dijalankan, kalkulasi finansial harus dibuat. Karena alasan teknis itu, maka kami menghentikan rapat dan melanjutkannya Senin depan,” ujar Chairman Eurogroup Jean0Claud Juncker kepada wartawan.


Ia lantas menegaskan, “Tak ada perbedaan pendapat secara politis yang besar.”

Dokumen rapat yang dibagikan kepada para menteri terdiri dari 15 halaman. Menurut Reuters yang melihat dokumen itu, tertulis bahwa utang Yunani takkan bisa dipangkas hingga 120% dari produk domestik brutto (PDB) pada tahun 2020. Level utang yang direkomendasikan IMF itu takkan tercapai kecuali zona euro mau menghapusbukukan (write off) sebagian porsi utang Yunani ke mereka.

Dokumen tersebut menjelaskan kesulitan Yunani untuk memangkas utangnya dari sekarang hingga 2020. Saat ini, utang Yunani berjumlah 170% dari PDB.

Di sini tercantum pula sejumlah cara mengurangi utang Yunani, namun pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa semua itu tak cukup jika para negara kreditur tak mau berkorban menghapus sebagian utang itu. Masalah penghapusan ini sebelumnya sudah ditentang oleh Jerman dan beberapa negara lainnya. Mereka mengatakan write off utang Yunani itu ilegal.

Selain itu, negara kreditur  tentu bakal menanggung kerugian modal. Ini pun ujungkan bisa berdampak ke anggaran mereka. “Kerugian modal tampaknya tidak feasible secara politik dan akan menghancurkan, setidaknya di sejumlah negara anggota, dukungan politik dan publik untuk menyediakan bantuan keuangan,” tulis dokumen itu.

Skenario lain

Namun, dokumen itu juga menyatakan bahwa utang Yunani bisa turun hingga 120% PDB tapi baru pada dua tahun dari target, yakni di tahun 2022. Skenario ini bisa terjadi tanpa harus merugikan anggota zona euro atau memaksa mereka membeli kembali (buy back) utang Yunani dari pemegang surat utang swasta.

Akan tetapi, pimpinan IMF Christina Lagarde sudah dengan tegas menolak perpanjangan waktu bagi Yunani dalam diskusi pekan lalu. Di pihak lain, Juncker berkata ia ingin mengulur target waktu ke 2022.

Tanpa langkah koreksi apa pun, kata dokumen itu, utang Yunani akan mencapai 144% di 2020 dan 133% di 2022.

Editor: