JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) unjuk gigi lagi di bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas). Kamis (16/1),melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia, PGN resmi mengakuisisi 8,91% saham Blok South East Sumatera (OSES) yang dimiliki Korean National Oil Corporation (KNOC) senilai US$ 46 juta atau sekitar Rp 552 juta (kurs US$ 1=Rp 12.000). Seperti diketahui, sebelum saham Korean National diakuisisi oleh Saka Energi, kepemilikan saham di blok tersebut antara lain berada di China National Oil Company (CNOOC) sebesar 65,5%, Pertamina Hulu Energi 13%, KNOC sebesar 8,91%, Talisman 7,4%, Orchard Group (Salamander) sebanyak 5%. Adapun lokasi Blok South East Sumatera ini terletak di perairan dangkal Laut Jawa di lepas pantai selatan Sumatra. Luas blok tersebut sebesar 8.098 kilometer persegi dan terdiri dari 34 lapangan dan 360 sumur. Sementara untuk Production Sharing Contract (PSC) Blok South East Sumatera ini pertama kali dimenangkan oleh Independence Indonesian American Oil Company (IIAPCO) pada tahun 1968 dan mulai berproduksi sejak tahun 1971.
Lagi, PGN akuisisi blok migas senilai US$ 46 juta
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) unjuk gigi lagi di bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas). Kamis (16/1),melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia, PGN resmi mengakuisisi 8,91% saham Blok South East Sumatera (OSES) yang dimiliki Korean National Oil Corporation (KNOC) senilai US$ 46 juta atau sekitar Rp 552 juta (kurs US$ 1=Rp 12.000). Seperti diketahui, sebelum saham Korean National diakuisisi oleh Saka Energi, kepemilikan saham di blok tersebut antara lain berada di China National Oil Company (CNOOC) sebesar 65,5%, Pertamina Hulu Energi 13%, KNOC sebesar 8,91%, Talisman 7,4%, Orchard Group (Salamander) sebanyak 5%. Adapun lokasi Blok South East Sumatera ini terletak di perairan dangkal Laut Jawa di lepas pantai selatan Sumatra. Luas blok tersebut sebesar 8.098 kilometer persegi dan terdiri dari 34 lapangan dan 360 sumur. Sementara untuk Production Sharing Contract (PSC) Blok South East Sumatera ini pertama kali dimenangkan oleh Independence Indonesian American Oil Company (IIAPCO) pada tahun 1968 dan mulai berproduksi sejak tahun 1971.