Lagi, PUPR uji coba aspal campuran plastik



KONTAN.CO.ID - 

PUPR kembali lakukan Penggunaan Aspal Campuran Limbah Plastik

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kembali melakukan uji coba penggunaan aspal campuran sampah plastik.


Rencananya uji coba akan dilakukan di jalan nasional Kota Makassar pada 23-24 Oktober 2017 dan rest area jalan tol Tangerang-Merak pada bulan November 2017.

“Dari segi kualitas, aspal plastik sudah teruji. Uji coba sudah dilakukan di Bali dan Bekasi namun hanya dilakukan penghamparan. Untuk uji coba di Makassar juga akan dilihat bagaimana proses pencampurannya. Kita akan memperlihatkan “dapurnya”,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR Danis H. Sumadilaga, Rabu (18/10).

Dengan semakin meluasnya penggunaan aspal plastik di Indonesia, maka menjadi solusi menjawab permasalahan limbah plastik kresek.

Sementara itu, penggunaan aspal plastik pada proyek jalan nasional belum dapat diterapkan secara masif tahun ini, karena kontrak pekerjaan jalan tahun berjalan masih menggunakan aspal biasa serta belum adanya pemasok campuran plastiknya.

Oleh karenanya, Kementerian PUPR sangat mendukung jika ada usaha kecil, mikro dan menengah yang turut ambil bagian dalam upaya mereduksi sampah plastik namun dapat menarik manfaat ekonomi untuk dijadikan bahan campuran aspal.

"Pemerintah siap memberikan pelatihan dan memberikan hibah mesin pengolahnya sebagai stimulan kepada masyarakat yang tertarik," katanya.

Komposisi limbah plastik sebagai bahan campuran aspal dengan komposisi 6 % yang digunakan untuk pemeliharaan jalan. Kebutuhan aspal untuk pemeliharaan jalan nasional mencapai 47 ribu km. Jika satu kilometer jalan butuh 3 ton plastik maka diperlukan limbah plastik sebanyak 140.000 ton yang kemudian dicacah menjadi plastik ukuran 5 milimeter.

Berdasarkan hasil uji laboratorium tahun 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40% dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan.

Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya yaitu 150-180 derajat celcius, yang artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius atau suhu dimana plastik mengeluarkan racun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto