Lagi, rupiah loyo ke Rp 13.191 per dollar AS



JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali loyo. Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah diperdagangkan Rp 13.191 per dollar AS atau melemah 0,11% dari perdagangan hari sebelumnya Rp 13.176 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu data Bloomberg di pasar spot rupiah juga berada pada Rp 13.191 per dollar AS atau melemah 0,06% jika dibandingkan perdagangan kemarin di Rp 13.183 per dollar AS. 

Kemarin, Kamis (12/3), di pasar spot, rupiah menguat tipis 0,09% menjadi Rp 13.180 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah masih tergelincir 0,09% ke level Rp 13.176 per dollar AS.


Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Albertus Christian menilai, rupiah konsolidasi lantaran pelaku pasar menunggu sinyal dari FOMC meeting. Data ekonomi AS yang solid bisa mendorong FOMC mengerek suku bunga acuan.

Dari domestik, rupiah tertopang pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara yang memprediksi neraca dagang bulan Februari surplus US$ 500 juta. “Tapi risiko pelemahan rupiah masih ada, karena AS akan merilis data penjualan ritel yang diprediksi membaik," kata Albertus. Prediksinya, rupiah bergulir di kisaran Rp 13.115 - Rp 13.270 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual bilang, pasar akan menunggu hasil rapat BI dan FOMC pada Selasa (17/3). The Fed berpeluang mengerek bunga, sedangkan BI diharapkan bisa memotong suku bunga lagi."Pasar akan wait and see, sehingga rupiah konsolidasi antara Rp 13.120 - Rp 13.200 per dollar AS," prediksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto