JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tidak berdaya pasca menguat pada perdagangan Selasa (18/8) kemarin. Mengacu data Bloomberg, Rabu (19/8) di pasar spot rupiah melemah ke Rp 13.843 per dollar AS atau 0,31% dari sebelumnya Rp 13.800 per dollar AS. Saat ini, pasar tengah mempusatkan perhatiannya pada risalah pertemuan Federal Reserve yang akan dirilis pada Rabu, untuk melihat apakah mereka mendukung berkembangnya ekspektasi kenaikan suku bunga pada September mendatang. Dollar mungkin akan mendapatkan dorongan jika risalah menunjukkan kenaikan suku bunga sudah dekat. "Risalah cenderung menunjukkan apa yang para pedagang telah ketahui dari pertemuan sebenarnya itu sendiri," Vyanne Lai, ekonom National Australia Bank, mengatakan kepada Bloomberg News.
Lagi, rupiah tenggelam ke Rp 13.843 per dollar AS
JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tidak berdaya pasca menguat pada perdagangan Selasa (18/8) kemarin. Mengacu data Bloomberg, Rabu (19/8) di pasar spot rupiah melemah ke Rp 13.843 per dollar AS atau 0,31% dari sebelumnya Rp 13.800 per dollar AS. Saat ini, pasar tengah mempusatkan perhatiannya pada risalah pertemuan Federal Reserve yang akan dirilis pada Rabu, untuk melihat apakah mereka mendukung berkembangnya ekspektasi kenaikan suku bunga pada September mendatang. Dollar mungkin akan mendapatkan dorongan jika risalah menunjukkan kenaikan suku bunga sudah dekat. "Risalah cenderung menunjukkan apa yang para pedagang telah ketahui dari pertemuan sebenarnya itu sendiri," Vyanne Lai, ekonom National Australia Bank, mengatakan kepada Bloomberg News.