JAKARTA. Ketidakpastian baru mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) kembali menekan kinerja mata uang Garuda. Di pasar spot pada Senin (21/9), rupiah turun 0,78% ketimbang posisi akhir pekan lalu menjadi Rp 14.486,20 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia menguat tipis 0,08% ke level Rp 14.451. Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, pelemahan rupiah merupakan imbas dari aksi The Fed yang menunda kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan FOMC Meeting 16 September 2015 – 17 September 2015 silam.
Lagi, spekulasi Fed Funds Rate merontokkan rupiah
JAKARTA. Ketidakpastian baru mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) kembali menekan kinerja mata uang Garuda. Di pasar spot pada Senin (21/9), rupiah turun 0,78% ketimbang posisi akhir pekan lalu menjadi Rp 14.486,20 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia menguat tipis 0,08% ke level Rp 14.451. Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, pelemahan rupiah merupakan imbas dari aksi The Fed yang menunda kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan FOMC Meeting 16 September 2015 – 17 September 2015 silam.