JAKARTA. Luas kawasan budidaya yang terkena dampak banjir tercatat 68.377 hektar (ha) yang tersebar di empat provinsi. Kawasan tambak di Provinsi Jawa Barat merupakan kawasan terparah terkena banjir, dengan kerusakan seluas 49.843 ha. Sedangkan kawasan tambak di Jawa Tengah yang rusak mencapai 15.143 ha, Banten 611 hektar dan Jawa Timur 2.377 ha. Kerusakan ini diperkirakan akan mengganggu produksi perikanan nasional, baik untuk konsumsidalam negeri maupun untuk ekspor. “Musibah banjir yang merusak kawasan tambak, tidak saja akan berdampak pada terhentinya kegiatan ekonomi dan berkurangnya pendapatan masyarakat pembudidaya untuk beberapa saat, tapi juga berdampak pada produksi ikan nasional,” kata Sharif C. Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam siaran persnya (24/2). Sharif menambahkan, sebagai wujud kepedulian pemerintah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)menggandeng Tahir Foundation memberikan bantuan modal kerja bagi nelayan dan petambak di Pantura Jawa senilai Rp 22,2 milyar. Bantuan ini akan digunakan untuk penyediaan sarana produksi dan rehabilitasi saluran tambak di Pantura Jawa. Sharif mengatakan, alokasi bantuan sebesar Rp 22,2 milyar tersebut bersumber dari KKP sebesar 15,7 milyar serta dari Tahir Foundation Rp 6,5 milyar. Nantinya, Tahir Foundation akan memberikan bantuan/hibah selama 5 tahun dengan nilai per tahunnya Rp 20 milyar. Sehingga total Tahir Foundation akan memberikan hibah senilai Rp 100 milyar. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa benih udang bandeng sebanyak 7,5 juta ekor untuk 5 kabupaten di Jawa Barat, yakni Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, Kab. Subang dan Kab. Cirebon.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lahan budidaya ikan yang terkena banjir 68.377 ha
JAKARTA. Luas kawasan budidaya yang terkena dampak banjir tercatat 68.377 hektar (ha) yang tersebar di empat provinsi. Kawasan tambak di Provinsi Jawa Barat merupakan kawasan terparah terkena banjir, dengan kerusakan seluas 49.843 ha. Sedangkan kawasan tambak di Jawa Tengah yang rusak mencapai 15.143 ha, Banten 611 hektar dan Jawa Timur 2.377 ha. Kerusakan ini diperkirakan akan mengganggu produksi perikanan nasional, baik untuk konsumsidalam negeri maupun untuk ekspor. “Musibah banjir yang merusak kawasan tambak, tidak saja akan berdampak pada terhentinya kegiatan ekonomi dan berkurangnya pendapatan masyarakat pembudidaya untuk beberapa saat, tapi juga berdampak pada produksi ikan nasional,” kata Sharif C. Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam siaran persnya (24/2). Sharif menambahkan, sebagai wujud kepedulian pemerintah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)menggandeng Tahir Foundation memberikan bantuan modal kerja bagi nelayan dan petambak di Pantura Jawa senilai Rp 22,2 milyar. Bantuan ini akan digunakan untuk penyediaan sarana produksi dan rehabilitasi saluran tambak di Pantura Jawa. Sharif mengatakan, alokasi bantuan sebesar Rp 22,2 milyar tersebut bersumber dari KKP sebesar 15,7 milyar serta dari Tahir Foundation Rp 6,5 milyar. Nantinya, Tahir Foundation akan memberikan bantuan/hibah selama 5 tahun dengan nilai per tahunnya Rp 20 milyar. Sehingga total Tahir Foundation akan memberikan hibah senilai Rp 100 milyar. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa benih udang bandeng sebanyak 7,5 juta ekor untuk 5 kabupaten di Jawa Barat, yakni Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, Kab. Subang dan Kab. Cirebon.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News