Lahan gambut 680.000 ha sudah direstorasi



KONTAN.CO.ID - Upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut terus dilakukan. Salah satunya lewat program restorasi lahan gambut yang dilaksanakan sejak tahun 2016. Hingga pertengahan tahun 2017, realisasi restorasi lahan gambut telah mencapai 68% dari target luas lahan di tahun 2016 - 2017.

Deputi I bidang Perencanaan dan Kerjasama, Badan Restorasi Gambut (BRG), Budi Satyawan Wardhana menjelaskan target kumulatif luas lahan restorasi gambut sejak tahun 2016 - 2017 adalah 1 juta hektare (ha). Hingga kini, sudah 680.000 ha lahan gambut yang telah direstorasi.

"Sisanya, sekitar 320.000 hektare masih dikejar, semoga bisa selesai akhir tahun. Sebagian letaknya ada yang di wilayah konsesi. Jadi rencananya, kami akan melakukan pemulihan lahan gambut di wilayah konsesi itu," kata Budi pada KONTAN di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Jakarta Selatan, Senin (4/9).


Untuk mempercepat program restorasi tersebut, BRG menggandeng Kemenpupera, khususnya untuk pembangunan fisik berupa pembangunan sekat kanal, penimbunan kanal dan teknologi pembasahan lainnya.

Upaya restorasi dilakukan untuk percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat kebakaran hutan dan lahan di tahun 2015.

Kepala BRG, Nazir Foead mengungkapkan pemerintah telah memprioritaskan lahan gambut tujuh provinsi untuk direstorasi. Alasannya, sebagian besar lahan gambut di Indonesia berada di ketujuh provinsi ini.

Tujuh provinsi tersebut meliputi meliput Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

BRG mencatat, total luas gambut di Indonesia mencapai 14,9 juta ha. Dan sebanyak 87% lahan berada di tujuh provinsi tersebut, yaitu sebesar 12,9 ha. Target luas lahan gambut yang akan direstorasi hingga tahun 2020 mencapai 2 juta - 2,5 juta ha.

"Dari 12,9 juta ha ini, setengah lebihnya itu sudah dikeringkan. Dan sekitar 45% itu masih utuh dan masih baik, sehingga bisa dijaga dengan baik. Kami prioritaskan 2,5 juta hektare tersebar di tujuh provinsi," ungkap Nazir.

Ia menambahkan, pada tahun 2016, BRG dibantu Kemenpupera telah merestorasi lahan seluas 400.000 ha dari target 600.000 ha. Maka, sisanya, sebanyak 200.000 ha dihibahkan dalam target tahun ini.

"Target tahun ini yang harusnya 400.000 ha ditambah target tahun lalu yang belum dikerjakan sebanyak 200.000 ha. Jadi total target tahun ini 600.000 ha. Kalau digabung, target tahun lalu dan tahun depan, jadi 1 juta ha," pungkasnya pada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto