JAKARTA. Sadar cadangan lahan alias landbank di tengah kota menipis, PT Intiland Development Tbk. pasang strategi dengan fokus menggarap mixed-use dan high rise. Bukti keseriusan perusahaan tercermina dari alokasi 79% dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk jenis properti ini. Total capex perusahaan berkode DILD di Bursa Efek Indonesia ini tahun 2014 adalah Rp 1,8 triliun - Rp 2 triliun. Itu berarti alokasi untuk mixed-use dan high rise Rp 1,42 triliun - Rp 1,58 triliun. "Mixed-use dan high rise bisa menjadi solusi mengatasi kendala lahan di tengah kota,” aku Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development, belum lama ini. Ada dua proyek mixed-use yang akan mulai dibangun tahun ini, yakni 1 Park Avenue di Jakarta dan Praxis di Surabaya, Jawa Timur. Plus, melanjutkan Aeropolis yang berada di dekat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Lahan minim, Intiland bangun mixed-use
JAKARTA. Sadar cadangan lahan alias landbank di tengah kota menipis, PT Intiland Development Tbk. pasang strategi dengan fokus menggarap mixed-use dan high rise. Bukti keseriusan perusahaan tercermina dari alokasi 79% dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk jenis properti ini. Total capex perusahaan berkode DILD di Bursa Efek Indonesia ini tahun 2014 adalah Rp 1,8 triliun - Rp 2 triliun. Itu berarti alokasi untuk mixed-use dan high rise Rp 1,42 triliun - Rp 1,58 triliun. "Mixed-use dan high rise bisa menjadi solusi mengatasi kendala lahan di tengah kota,” aku Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development, belum lama ini. Ada dua proyek mixed-use yang akan mulai dibangun tahun ini, yakni 1 Park Avenue di Jakarta dan Praxis di Surabaya, Jawa Timur. Plus, melanjutkan Aeropolis yang berada di dekat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.