KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buku terbaru yang mengulas kehidupan Bill Gates menawarkan berbagai wawasan mendalam tentang kekuasaannya di Microsoft, kasus antimonopoli yang dilawan perusahaan tersebut, perceraian Gates dari Melinda French Gates, persahabatannya dengan Warren Buffett, filantropi melalui Yayasan Gates, dan lainnya. Berikut adalah ringkasan dari isi buku tersebut, yang berjudul "Billionaire, Nerd, Savior, King: Bill Gates and His Quest to Shape Our World" karya jurnalis New York Times Anupreeta Das.
Bill Gates dan Kasus Antimonopoli Microsoft
Salah satu sorotan utama dari buku ini adalah bagaimana Bill Gates merasa "terluka secara pribadi" oleh gugatan antimonopoli yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS terhadap Microsoft pada tahun 1990-an.
Gates dilaporkan merasa bingung dan terkejut dengan tindakan pemerintah yang dianggapnya sebagai serangan politik, bukan hanya kasus hukum semata. Mantan eksekutif Microsoft, Bob Muglia, mengungkapkan bahwa Gates merasa diserang secara pribadi, yang sangat menyakitkan baginya.
Baca Juga: 4 Rahasia Bill Gates Bisa Hidup Bahagia, Salah Satunya Sering Bersedekah Budaya Kerja di Yayasan Gates
Buku ini juga mengungkapkan suasana tempat kerja di Yayasan Gates yang dikatakan penuh dengan rasa takut yang konstan. Menurut mantan karyawan, Gates dikenal sangat menuntut dalam hal detail dan seringkali mengoreksi kesalahan kecil, yang menciptakan suasana kerja yang penuh ketegangan. Pasca perceraian Gates dari Melinda French Gates pada tahun 2021, karyawan yayasan terbagi menjadi dua kelompok besar: Tim Melinda dan Tim Bill, yang menciptakan ketegangan tambahan di tempat kerja.
Pertanian Gates dan Pasokan Kentang untuk McDonald's
Salah satu fakta menarik yang diungkapkan dalam buku ini adalah bahwa Gates memiliki lahan pertanian yang menyuplai kentang untuk kentang goreng McDonald's. Gates memiliki tim pertanian profesional yang mengelola investasi tanahnya, termasuk lahan yang memproduksi kentang, wortel, dan jagung. Gates memiliki salah satu kekayaan tanah terbesar di Amerika Serikat, dengan lebih dari 275.000 hektar lahan.
Kepemilikan Hotel dan Kebijakan Ketat
Buku ini juga mengungkapkan bahwa Gates, melalui firma investasinya, memiliki saham pengendali di jaringan hotel mewah Four Seasons. Meskipun terlibat dalam kepemilikan hotel tersebut sejak 1997, Gates cenderung tidak terlibat dalam negosiasi investasi dan mempertahankan jarak antara investasi dan operasional yayasan.
Karyawan Yayasan Gates umumnya tidak diperbolehkan menginap di hotel Four Seasons untuk menghindari potensi konflik kepentingan.
Baca Juga: Penjualan McDonald's Turun Secara Global untuk Pertama Kalinya dalam 3 Tahun Investasi di Tampa dan Pengembangan Teknologi
Das juga mencatat investasi besar Gates dalam membangun pusat teknologi baru di Tampa, Florida, melalui kemitraan dengan investor Jeff Vinik. Proyek Water Street yang diperkirakan menelan biaya sekitar US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadikan Tampa sebagai destinasi teknologi yang menarik bagi perusahaan dan pekerja muda, mirip dengan Hudson Yards di Manhattan.
Editor: Handoyo .