BEKASI. Seiring keterbatasan dan tingginya harga lahan di Jakarta, mendongkrak pertumbuhan pembangunan apartemen dan rumah tapak di Bekasi. Lahan di kawasan ini masih melimpah ruah di satu sisi, sementara di sisi lain kebutuhan yang terus menguat tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Alhasil, Bekasi pun semakin diburu banyak investor dan pengembang. Aktivitas agresif investor dan pengembang tersebut memantik harga terus merangkak naik 20% hingga 30% di kawasan tertentu. Namun begitu, toh, Bekasi masih dianggap sebagai daerah matahari terbit atau sunrise. "Pasar properti jenuh itu tergantung pergolakan ekonomi makro. Selama lahan belum habis, tidak akan jenuh," ujar Member broker Century 21, Anthony Hoo kepada Kompas.com, Senin (9/3).
Lahan surplus, pengembang memburu Bekasi
BEKASI. Seiring keterbatasan dan tingginya harga lahan di Jakarta, mendongkrak pertumbuhan pembangunan apartemen dan rumah tapak di Bekasi. Lahan di kawasan ini masih melimpah ruah di satu sisi, sementara di sisi lain kebutuhan yang terus menguat tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Alhasil, Bekasi pun semakin diburu banyak investor dan pengembang. Aktivitas agresif investor dan pengembang tersebut memantik harga terus merangkak naik 20% hingga 30% di kawasan tertentu. Namun begitu, toh, Bekasi masih dianggap sebagai daerah matahari terbit atau sunrise. "Pasar properti jenuh itu tergantung pergolakan ekonomi makro. Selama lahan belum habis, tidak akan jenuh," ujar Member broker Century 21, Anthony Hoo kepada Kompas.com, Senin (9/3).