JAKARTA. Produksi gula Indonesia menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan produksi seiring semakin menyusutnya lahan tebu dan enggannya petani gula menanam tebu, lantaran harga gula terus turun. Senior Advisor Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriyadi memproyeksi produksi Gula Kristal Putih (GKP) turun pada kisaran 2,54 juta ton, sedikit lebih rendah dari produksi 2014 yang mencapai 2,58 juta ton. "Penurunan akan terus terjadi bahkan turun signifikan pada 2016 dan seterusnya bila pemerintah tidak mengambil kebijakan yang mendukung industri gula," ujarnya, Selasa (13/1). Yadi menjelaskan, harga lelang yang rendah selama tahun 2014 telah menurunkan minat petani menanam tebu. Sementara ekspansi areal oleh petani gula baru tidak terlalu signifikan. Malahan areal tanam tebu diperkirakan menurun sekitar 3,4%, menjadi sekitar 460.000 hektare (ha) dari saat ini seluas 276.000 ha.
Lahan tebu menyusut, produksi gula 2015 melorot
JAKARTA. Produksi gula Indonesia menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan produksi seiring semakin menyusutnya lahan tebu dan enggannya petani gula menanam tebu, lantaran harga gula terus turun. Senior Advisor Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriyadi memproyeksi produksi Gula Kristal Putih (GKP) turun pada kisaran 2,54 juta ton, sedikit lebih rendah dari produksi 2014 yang mencapai 2,58 juta ton. "Penurunan akan terus terjadi bahkan turun signifikan pada 2016 dan seterusnya bila pemerintah tidak mengambil kebijakan yang mendukung industri gula," ujarnya, Selasa (13/1). Yadi menjelaskan, harga lelang yang rendah selama tahun 2014 telah menurunkan minat petani menanam tebu. Sementara ekspansi areal oleh petani gula baru tidak terlalu signifikan. Malahan areal tanam tebu diperkirakan menurun sekitar 3,4%, menjadi sekitar 460.000 hektare (ha) dari saat ini seluas 276.000 ha.