Lahan terbatas, SSIA kaji bentuk perusahaan patung



JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memilih alternatif menjalin kerjasama perusahaan lain untuk mengatasi keterbatasan lahan tahun ini.

Erlin Budiman, Sekretaris perusahaan SSIA mengatakan, tahun ini perseroan tengah mengkaji untuk membentuk perusahaan patungan (join venture/JV) dengan pemilik lahan untuk memperluas kawasan industri Suryacipta Karawang. "Luas lahan tersebut lebih dari 100 hektare (ha)," kata Erlin pada KONTAN, Rabu (20/1).

Dia bilang, strategi ini dilakukan lantaran luas land bank SSIA sudah semakin menipis. Sementara penjualan lahan industri di Subang, Jawa Barat direncanakan baru mulai pada tahun 2017.


Namun, Erlin belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait dengan rencana tersebut lantaran baru dalam tahap kajian.

Sementara di Subang, perseroan baru berhasil membebaskan lahan seluas 360 ha sepanjang tahun 2015 dari target awal 5.00 ha. Erlin bilang, target tersebut tidak bisa dicapai lantaran ada beberapa tantangan yang dihadapi perseroan.

Tahun ini, SSIA menargetkan bisa mengakuisisi lahan 300 ha lagi di kawasan tersebut. Untuk itu, perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar.

Jika rencana ini terealisasi maka anak usaha SSIA akan bertambah lagi. Tahun lalu, perseroan juga telah membentuk perusahaan JV yang bergerak di sektor pergudangan dengan Mitsui Co Ltd dan Ticon Industrial Connection Plc.

Adapun kepemilikan SSIA dalam perusahaan patungan bernama PT SLP Surya Ticon Internusa (SLP) tersebut mencapai 50%. Sementara mitranya Mitsui dan Ticon masing-masing memiliki 25%.

Lebih lanjut, tahun ini SSIA menargetkan marketing sales atau pra penjualan lahan industri seluas 30 ha. Jumlah tersebut naik 41% dari pencapaian tahun lalu yakni sekitar 21,2 ha.

Tahun 2015, SSIA berhasil mencatatkan pra penjualan 10,2 ha ke perusahaan yang tidak berafiliasi dengan perseroan. Sementara 22 ha berhasil di jual ke anak usahanya PT SLP Surya Ticon Internusa.

Dengan porsi kepemilikan di SLP sebesar 50%, maka total lahan yang bisa dikonsolidasikan ke perseroan 11 ha. "Sehingga total pra penjualan tahun lalu menjadi 21,2 ha," jelas Erlin.

Tahun ini, SSIA akan terus melanjutkan ekspansi. Secara keseluruhan, perseroan menyiapkan belanja modal (Capital Expenditure/capex) Rp 1,3 triliun, naik dari realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 900 miliar.

Sekitar Rp 500 miliar akan digunakan untuk akuisisi lahan, Rp 350 miliar untuk pengembangan hotel dan perkantoran, sisanya untuk pengembangan properti dan pengembangan anak usaha.

Capex tersebut akan dianggarkan dari kas internal dan pendanaan eksternal. Sayang, Erlin belum bisa menyampaikan komposisi pendanaan eksternal yang disiapkan SSIA.

Untuk pendanaan eksternal, SSIA tengah menjajaki pinjaman bank serta menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) berkelanjutan dalam dollar Singapura. Untuk tahap I, perseroan berencana merilis U$ 50 juta-U$100 juta di kuartal I ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto