Laju aluminium terhambat menanti hasil FOMC



JAKARTA. Laju aluminium terhambat menanti Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (28/7) dini hari.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/7) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 0,8% ke level US$ 1.592 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir aluminium tergerus 3,3%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto memaparkan, harga aluminium tertekan menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).


Pelaku pasar masih menunggu pernyataan The Fed terkait arah kebijakan ekonomi. "Turunnya harga minyak mentah akibat kenaikan stok minyak Amerika Serikat juga ikut menyeret harga aluminium," ujarnya.

Setelah The Fed mengumumkan hasil pertemuan FOMC, Andri memprediksi harga aluminium akan kembali menguat. Pasalnya, aktivitas industri China yang mulai membaik menunjukkan harapan kenaikan permintaan aluminium dari negeri Panda.

Demikian juga dengan adanya stimulus ekonomi Jepang yang menambah sentimen psotif bagi komoditas logam industri termasuk aluminium.

Salah satu produsen aluminium terbesar yakni Norsk Hydro memprediksi adanya pertumbuhan permintaan global di tahun ini yakni sekitar 4% - 5%. Sedangkan pertumbuhan permintaan China diprediksi sebesar 5% - 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto