Laju bisnis TI Metrodata tertahan pesta demokrasi



JAKARTA. Laju bisnis PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) bakal terganjal. Rupanya, roda bisnis anak usaha PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) di bisnis layanan teknologi informasi (TI) diproyeksikan melambat pada semester satu tahun ini.

Hal ini diungkapkan Direktur Komersial Synnex Metrodata, Agustini Dharmono kepada KONTAN akhir pekan lalu. Menurutnya, perlambatan pertumbuhan bisnis ini terlihat dari kinerja pada kuartal satu. Meski enggan mengungkap berapa torehan pendapatan di kuartal satu, Agustini bilang, "Kinerja kuartal satu tahun ini agak menurun, tapi tak signifikan, hanya single digit." paparnya.

Ada tiga hal yang membuat bisnis Synnex melambat. Pertama, tren bisnis belanja teknologi informasi lagi tersendat. Agustini bilang, biasanya belanja TI segmen korporasi dan industri kecil dan menengah (IKM) akan banyak terjadi pada kuartal IV nanti.


Kedua, situasi ekonomi yang masih dihantui pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS. Kondisi kurs yang labil ini membuat perusahaan ini masih menunggu kestabilan nilai kurs.

Ketiga, adanya hajatan pesta demokrasi. Menurut Agustini, pasar masih menunggu siapa gerangan presiden yang bakal memimpin Indonesia nanti. "Jadi kemungkinan sampai semester satu, pasar masih wait and see. Tentu imbasnya, pelambatan masih terjadi di segmen komersial Synnex," tuturnya.

Meski begitu, Agustini tak ambil pusing dengan situasi bisnis yang melambat ini. "Toh, saya yakin semua industri dan pelaku usaha alami hal yang sama, wait and see," sahutnya.

Melihat kondisi ini, Agustini masih optimistis, kinerja tahunan perusahaan ini masih bisa melesat tumbuh double digit atau bisa di atas 10%. Nah, untuk itulah, pada semester satu ini, manajemen merancang untuk menambah produk baru di tahun ini.

Pertimbangan inilah yang membuat Synnex berencana menambah dua produk baru di bidang TI. Produk anyar ini diharapkan bisa memberi kontribusi bagi perusahaan dan punya segmen pasar yang cocok dengan Synnex. "Saat ini, produk baru masih digodok. Tapi biasanya tiap tahun kami tambah dua sampai tiga produk baru," ucap Agustini.

Mengutip laporan keuangan Metrodata 2013 lalu, kinerja Synnex melesat dari target menjadi Rp 5,8 triliun dari target Rp 4,2 triliun. Secara umum, segmen bisnis korporasi dan IKM Synnex menyumbang 35%-40%. Sedangkan segmen ritel menyumbang 65%-60%.

Adapun, pendapatan konsolidasi Metrodata tahun lalu mencapai Rp 7,3 triliun. Angka ini tumbuh dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,1 triliun. Laba bersih juga tumbuh dari Rp 116 miliar menjadi Rp 170 miliar secara year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan