KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih lambatnya pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2017 membuat sejumlah ekonom pesimistis dengan prospek ekonomi tahun depan. Lemahnya kondisi ekonomi tahun ini diperkirakan masih terulang pada tahun depan, sehingga pemerintah diperkirakan akan kesulitan mengejar target pertumbuhan ekonomi seperti tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4%. Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menganalisa, laju ekonomi tahun depan masih sama dengan tahun ini sebesar 5%. Penyebabnya, masyarakat masih akan menahan belanja. Padahal, konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB), yaitu di atas 50%. "Kira-kira akan tetap seperti ini," kata Faisal di sela-sela seminar nasional Political Economy Outlook 2018 yang diselenggarakan Institute for Development Economic and Finance (INDEF), Rabu (22/11). Masyarakat diperkirakan masih akan tetap memilih menyimpan uangnya daripada berbelanja. Walhasil, korporasi enggan ekspansi. Kredit perbankan juga akan tertahan. Menurut Faisal, harapan pendorong laju ekonomi adalah belanja pemerintah. Namun, pemerintah juga bakal kesulitan menggenjot belanja, karena penerimaan pajak yang terbatas dan ruang utang semakin sempit.
Laju ekonomi 2018 diperkirakan tetap seret
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih lambatnya pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2017 membuat sejumlah ekonom pesimistis dengan prospek ekonomi tahun depan. Lemahnya kondisi ekonomi tahun ini diperkirakan masih terulang pada tahun depan, sehingga pemerintah diperkirakan akan kesulitan mengejar target pertumbuhan ekonomi seperti tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4%. Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menganalisa, laju ekonomi tahun depan masih sama dengan tahun ini sebesar 5%. Penyebabnya, masyarakat masih akan menahan belanja. Padahal, konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB), yaitu di atas 50%. "Kira-kira akan tetap seperti ini," kata Faisal di sela-sela seminar nasional Political Economy Outlook 2018 yang diselenggarakan Institute for Development Economic and Finance (INDEF), Rabu (22/11). Masyarakat diperkirakan masih akan tetap memilih menyimpan uangnya daripada berbelanja. Walhasil, korporasi enggan ekspansi. Kredit perbankan juga akan tertahan. Menurut Faisal, harapan pendorong laju ekonomi adalah belanja pemerintah. Namun, pemerintah juga bakal kesulitan menggenjot belanja, karena penerimaan pajak yang terbatas dan ruang utang semakin sempit.