JAKARTA. Ekonom CORE Akbar Susamto memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua tahun ini tidak akan melebihi 5,1%. Menurutnya, laju ekonomi akan berkisar di angka 5,05-5,1 %. "Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat," ujarnya dalam forum CORE Mid Year Review 2017 yang bertema "Malnutrisi Ekonomi Domestik" pada Kamis (27/7) di Aula CORE. Ekonom CORE Mohammad Faisal menjelaskan faktor yang membuat daya beli masyarakat rendah adalah stagnannya upah masyarakat, utamanya bagi buruh dan pembantu rumah tangga.
Menurutnya, meski upah masyarakat naik secara nominal, tapi secara riil, pendapatannya turun. "Masyarakat perkotaan utamanya yang terkena dan terasa dampaknya," jelas Faisal. Selain nilai upah riil yang turun, hal lain yang membuat daya beli masyarakat turun menurut CORE adalah adanya berbagai kebijakan pemerintah dalam menaikkan sejumlah harga kebutuhan pokok, salah satunya tarif dasar listrik. Akibatnya masyarakat cenderung tidak ingin menghabiskan uangnya. "Semuanya tidak mau spending. Wirausaha misalnya, ia akan cenderung membuat simpanan jangka panjang dan valas dalam masa-masa kini," jelas Faisal lagi. Penurunan konsumsi masyarakat ini, menurutnya, terjadi di hampir semua indikator konsumsi masyarakat. Makanan-minuman, restoran, dan perumahan adalah salah satunya. Untuk kendaraan, hal yang sama pun terjadi bagi motor. "Yang mendingan itu mobil ada peningkatan meski kecil," katanya. Sebelumnya, pemerintah menyatakan kondisi perekonomian Indonesia terus membaik. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2 tahun ini diperkirakan meningkat di atas 5,1 %. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, negara lain telah mengakui kehebatan Pemerintah Indonesia dalam menjaga kondisi perekonomiannya.
"Pertama yang mau saya sampaikan ekonomi kita memang pertumbuhannya kalau orang luar selalu menganggap hebat, bahkan di Asia Tenggara," kata Darmin, dalam acara sarasehan nasional pengendalian inflasi, di Kantor Bank Indonesia, Rabu (26/7) kemarin. Darmin mengakui, kondisi perekonomian Indonesia memang terus membaik. Dia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2 2017 sedikit di atas 5,1 %. Lebih tinggi dari kuarta 1 2017 5,01 %. "Lihat kinerja perekonomian secara makro pertumbuhan kuartal 1 5,01 %. Kira-kira kuartal 2 lebih kurang tidak jauh dari situ bisa ke atas," jelas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto