KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 masih lambat, hanya 5,06% year on year (yoy). Meski pertumbuhan itu lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua 2017 yang sebesar 5,01%, tapi angka ini lebih rendah dibanding konsensus 11 ekonom yang disurvei KONTAN sebesar 5,12% dan proyeksi Bank Indonesia (BI) 5,17%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data-data ekonomi makro pada kuartal III-2017 mencatatkan kenaikan. Harga komoditas migas dan nonmigas masih naik. Kondisi perekonomian global juga menunjukkan data yang menggembirakan, seperti ekonomi China yang tumbuh 6,8%. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menguat menjadi 2,3%, ekonomi Singapura juga menguat jadi 4,6%. Dari internal, inflasi sangat terkendali, hingga akhir September lalu 3,72% yoy. Realisasi belanja pemerintah kuartal ketiga mencapai 22,56%, lebih tinggi dibanding pada kuartal ketiga 2016. Nilai ekspor juga membaik, naik 24,01% yoy. Sementara impornya naik 22,86% yoy. Begitu juga dengan realisasi investasi yang naik tinggi, sebesar 13,7% yoy dan penjualan mobil naik 7,79% yoy.
Laju ekonomi terimbas daya beli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 masih lambat, hanya 5,06% year on year (yoy). Meski pertumbuhan itu lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua 2017 yang sebesar 5,01%, tapi angka ini lebih rendah dibanding konsensus 11 ekonom yang disurvei KONTAN sebesar 5,12% dan proyeksi Bank Indonesia (BI) 5,17%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data-data ekonomi makro pada kuartal III-2017 mencatatkan kenaikan. Harga komoditas migas dan nonmigas masih naik. Kondisi perekonomian global juga menunjukkan data yang menggembirakan, seperti ekonomi China yang tumbuh 6,8%. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menguat menjadi 2,3%, ekonomi Singapura juga menguat jadi 4,6%. Dari internal, inflasi sangat terkendali, hingga akhir September lalu 3,72% yoy. Realisasi belanja pemerintah kuartal ketiga mencapai 22,56%, lebih tinggi dibanding pada kuartal ketiga 2016. Nilai ekspor juga membaik, naik 24,01% yoy. Sementara impornya naik 22,86% yoy. Begitu juga dengan realisasi investasi yang naik tinggi, sebesar 13,7% yoy dan penjualan mobil naik 7,79% yoy.