NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mendaki tadi malam (25/10) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.37 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,2% menjadi US$ 1.352,5 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di posisi US$ 1.356,40, yang merupakan level tertinggi sejak 20 September lalu. Jika dikalkulasikan, sepanjang pekan ini, harga emas sudah mendaki 2,9%.Harga si kuning mentereng disokong oleh spekulasi bahwa the Federal Reserve belum akan memangkas nilai stimulusnya pada tahun ini. Tujuannya tak lain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sejumlah data ekonomi AS belum menunjukkan adanya perkembangan yang positif.Ambil contoh, data tingkat pemesanan manufaktur AS yang secara tidak terduga menurun pada September lalu. Sementara, sentimen konsumen AS melorot ke level terendah dalam 10 bulan terakhir pada Oktober lalu."Keyakinan bahwa the Fed harus tetap menggelontorkan stimulus menyokong emas dan menekan pergerakan dollar AS," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas masih mencatatkan penurunan sebesar 19%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laju emas masih berlanjut di New York
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mendaki tadi malam (25/10) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.37 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,2% menjadi US$ 1.352,5 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di posisi US$ 1.356,40, yang merupakan level tertinggi sejak 20 September lalu. Jika dikalkulasikan, sepanjang pekan ini, harga emas sudah mendaki 2,9%.Harga si kuning mentereng disokong oleh spekulasi bahwa the Federal Reserve belum akan memangkas nilai stimulusnya pada tahun ini. Tujuannya tak lain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sejumlah data ekonomi AS belum menunjukkan adanya perkembangan yang positif.Ambil contoh, data tingkat pemesanan manufaktur AS yang secara tidak terduga menurun pada September lalu. Sementara, sentimen konsumen AS melorot ke level terendah dalam 10 bulan terakhir pada Oktober lalu."Keyakinan bahwa the Fed harus tetap menggelontorkan stimulus menyokong emas dan menekan pergerakan dollar AS," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas masih mencatatkan penurunan sebesar 19%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News