JAKARTA. Meski diproyeksi kenaikan harga batubara perlahan mulai mengempis, namun nyatanya laju positif harga belum terbendung. Dugaan Energy Information Administration (EIA) mengenai rendahnya produksi batubara AS tahun ini menjadi salah satu faktor pendongkrak harga. Mengutip Bloomberg, Rabu (21/12) harga batubara kontrak pengiriman Maret 2017 di ICE Futures Exchange terbang 2,01% di level US$ 83,35 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 7,27% dalam sepekan terakhir. Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan kenaikan ini wajar karena secara fundamental, tren harga batubara masih positif. Pertama, memasuki musim dingin kebutuhan batubara untuk penghangat ruangan jelas akan meningkat. Hal ini datang bersamaan dengan dugaan EIA bahwa di tahun 2016 ini permintaan batubara Amerika Serikat akan mengempis.
Laju harga batubara belum terbendung
JAKARTA. Meski diproyeksi kenaikan harga batubara perlahan mulai mengempis, namun nyatanya laju positif harga belum terbendung. Dugaan Energy Information Administration (EIA) mengenai rendahnya produksi batubara AS tahun ini menjadi salah satu faktor pendongkrak harga. Mengutip Bloomberg, Rabu (21/12) harga batubara kontrak pengiriman Maret 2017 di ICE Futures Exchange terbang 2,01% di level US$ 83,35 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 7,27% dalam sepekan terakhir. Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan kenaikan ini wajar karena secara fundamental, tren harga batubara masih positif. Pertama, memasuki musim dingin kebutuhan batubara untuk penghangat ruangan jelas akan meningkat. Hal ini datang bersamaan dengan dugaan EIA bahwa di tahun 2016 ini permintaan batubara Amerika Serikat akan mengempis.