Laju harga gas alam masih bisa berlanjut



JAKARTA. Prediksi cuaca yang menghangat dan persediaan yang lebih rendah dari periode sama tahun lalu menjadi katalis yang masih berhasil menopang kenaikan harga gas alam. Bukan tidak mungkin tren kenaikan harga gas alam masih berlanjut.

Mengutip Bloomberg, Kamis (25/5) pukul 14.25 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Juli 2017 melambung 0,37% ke level US$ 3,22 per mmbtu dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga sudah menanjak 1,25%.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan, faktor cuaca jadi katalis utama yang menopang kenaikan harga gas alam. Memang dengan dugaan mulai panasnya suhu udara jelang musim panas, maka ada spekulasi tren kenaikan permintaan gas alam mulai berlangsung.


Hanya saja sampai saat ini belum ada kenaikan permintaan yang signifikan sehingga sifat kenaikan harga masih sementara. Dukungan lainnya adalah hingga pertengahan Mei 2017 lalu stok gas alam masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Energy Information Administration (EIA) mencatatkan persediaan total gas alam AS lebih rendah 13,6% atau hanya sekitar 2,36 triliun kaki kubik. "Sementara itu ada dugaan stok mingguan gas alam AS hanya akan di kisaran 59-69 miliar kaki kubik saja," tutur Andri.

Jika benar seperti dugaan pasar ini maka levelnya masih di rentang yang sama dengan level pekan sebelumnya yakni 68 miliar kaki kubik. Selama katalis ini masih membayangi pergerakan fundamental maka harga gas alam akan cukup kuat untuk menjaga kenaikannya.

"Besok harga gas alam masih berpotensi naik tapi rentangnya menyempit," tebak Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini