JAKARTA. Perbaikan data ekonomi pada hari April mop, bukan hanya berasal dari kinerja ekspor-impor. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengumumkan angka inflasi bulanan sepanjang Maret 2014 hanya 0,08%, turun drastis dibandingkan sebulan sebelumnya, 0,26%. Ke depan, angka inflasi diperkirakan lebih kecil lagi atau bahkan bisa tercipta deflasi. Soalnya, angka inflasi dalam tren perlambatan. Inflasi Maret 2014 ini, juga jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 0,63%. Kepala BPS Suryamin, menjelaskan, penyebab rendahnya inflasi adalah bahan makanan seperti telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, tomat sayur, ikan segar, wortel, melon, dan gula pasir, turun harga. Indeks pada kelompok bahan makanan tercatat deflasi sebesar 0,44%. "Ini mampu menutupi kenaikan indeks pada beras, tarif angkutan udara, bawang putih, minyak goreng, mobil dan rokok," jelas Suryamin, saat konferensi pers angka inflasi, Senin (1/4). Dalam inflasi Maret, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi 0,11%. Sementara, penyumbang inflasi adalah kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04%, kesehatan 0,02%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01%, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05%.
Laju inflasi melambat
JAKARTA. Perbaikan data ekonomi pada hari April mop, bukan hanya berasal dari kinerja ekspor-impor. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengumumkan angka inflasi bulanan sepanjang Maret 2014 hanya 0,08%, turun drastis dibandingkan sebulan sebelumnya, 0,26%. Ke depan, angka inflasi diperkirakan lebih kecil lagi atau bahkan bisa tercipta deflasi. Soalnya, angka inflasi dalam tren perlambatan. Inflasi Maret 2014 ini, juga jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 0,63%. Kepala BPS Suryamin, menjelaskan, penyebab rendahnya inflasi adalah bahan makanan seperti telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, tomat sayur, ikan segar, wortel, melon, dan gula pasir, turun harga. Indeks pada kelompok bahan makanan tercatat deflasi sebesar 0,44%. "Ini mampu menutupi kenaikan indeks pada beras, tarif angkutan udara, bawang putih, minyak goreng, mobil dan rokok," jelas Suryamin, saat konferensi pers angka inflasi, Senin (1/4). Dalam inflasi Maret, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi 0,11%. Sementara, penyumbang inflasi adalah kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04%, kesehatan 0,02%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01%, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05%.